15 Dampak Bayi Lahir Prematur Menurut Dokter
Kelahiran prematur masih menjadi persoalan ibu dan anak di Indonesia. Pasalnya, bayi yang lahir prematur memiliki kondisi lebih rentan mengalami sejumlah komplikasi. Berikut dampak bayi lahir prematur.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, angka kelahiran bayi prematur di Indonesia adalah 15,5 persen.
Data tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 negara yang berkontribusi terhadap terjadinya kelahiran prematur di dunia.
Intervensi yang tepat dibutuhkan untuk merawat bayi prematur yang lahir. Sebab, semakin muda usia kehamilan dalam melahirkan bayi, semakin besar pula risiko komplikasi dan buah hati.
“Semakin muda, semakin meningkat risiko komplikasi,” kata dokter spesialis anak konsultan neonatologi Putri Maharani TM, seperti dikutip HaiBunda.
Kelahiran prematur dikhawatirkan dapat menyebabkan anak gagal tumbuh dan stunting. Bayi akan terlihat lebih kecil dan pendek dibandingkan rata-rata bayi pada usianya.
Selain itu, anak dapat berisiko mengalami sindrom metabolik karena dilahirkan belum cukup bulan. Beberapa sindrom ini adalah dislipidemia, penyakit jantung, diabetes melitus, dan hipertensi.
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fetomaternal, Rima Irwinda menjelaskan bahwa bayi prematur yang dirawat intensif bisa selamat dan sembuh. Namun, mereka mungkin tetap membutuhkan pemantauan khusus untuk tumbuh kembangnya.
“Ada yang sembuh, tapi ada juga yang meninggal. Kalau pun bisa pulang, bukan berarti mereka bebas dari komplikasi,” ujar Rima.
Tak semua anak yang lahir prematur berisiko mengalami komplikasi atau dampak lanjutan. Namun, risiko ini perlu dikenali untuk mencegah masalah pada tumbuh kembang anak saat dewasa.
Lalu apa saja dampak bayi lahir prematur? Berikut 15 dampak atau risiko bayi lahir prematur.
1. Mengalami masalah pernapasan, seperti displasia bronkopulmoner.
2. Masalah saat minum atau necrotizing enterocolitis.
3. Pendarahan di pembuluh darah otak atau intraventrikular.
4. Aliran darah jantung menjadi tidak normal atau patent ductus arteriosus.
5. Mengalami infeksi atau sepsis.
6. Dapat menyebabkan cerebral palsy dan gangguan perkembangan neurodevelopmental.
7. Rentan mengalami masalah penglihatan atau retinolathy of prematurity hingga kebutaan.
8. Masalah pendengaran.
9. Gangguan belajar, konsentrasi, tingkah laku, tantrum, dan kesulitan makan.
10. Risiko kelainan jantung pada masa kanak-kanak hingga remaja (risiko 17 kali lebih besar pada bayi lahir
Simak dampak bayi lahir prematur lainnya di halaman berikut.
(agn)