171 KK Terisolasi Banjir Riau, 24 Rumah di Nabire Rusak Diterpa Angin



Jakarta, Indonesia —

Sebanyak 171 rumah di Indragiri Hulu, Riau, terisolasi akibat banjir. Sementara, 24 rumah mengalami kerusakan akibat angin kencang di Kabupaten Nabire, Papua.

“Di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, 171 Kepala Keluarga atau 684 jiwa terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut,” kata Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam keterangan resminya, Senin (27/12).

Ia menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri melaporkan banjir terjadi pada Senin (27/12) pukul 08.00 WIB usai hujan dengan intensitas tinggi.

“Sebanyak 171 rumah warga terisolasi akibat air yang menggenang setinggi 30 hingga 100 sentimeter pada saat kejadian. Rumah warga yang terdampak berada di Desa Kelesa Kecamatan Seberida dan Kelurahan Pangkalan Kasai, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau,” tuturnya.

Seluruh warga yang terdampak memilih untuk menetap di kediamannya masing-masing.

“Kondisi saat ini dilaporkan air berangsur surut. Namun, BPBD setempat tetap bersiaga untuk menghadapi meningkatnya debit air akibat cuaca yang masih mendung dan adanya potensi hujan kembali,” ucap Abdul.

Ia juga menyebut banjir melanda Kelurahan Air Lintang dan Pasar II, di Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Senin (27/12) pukul 04.00 WIB.

“Data sementara BPBD menyebutkan sebanyak 71 KK terdampak genangan yang terpantau hingga 150 cm di beberapa titik,” ungkapnya.

Menurut laporan BPBD setempat, banjir disebabkan hujan lebat berdurasi panjang, kiriman air dari hulu, hingga tersumbatnya drainase serta rusaknya tanggul air.

“Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan,” ucap Abdul.

Terpisah, bencana angin kencang di Papua membuat puluhan rumah warga rusak.

“24 unit rumah warga mengalami rusak ringan setelah terjadi hujan yang disertai angin kencang di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua pada Minggu (26/12) pukul 19.20 waktu setempat,” urainya.

“Dari laporan tersebut, terlihat rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian atap akibat angin kencang,” sambung dia.

Selain rumah warga, lanjut Abdul, BPBD Kabupaten Nabire juga melaporkan total 4 rumah ibadah mengalami rusak ringan, dan 1 unit sekolah terdampak.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian tersebut.

Sebelumnya, BMKG beberapa kali memperingatkan soal potensi hujan dengan intensitas tinggi, banjir dan longsor, hingga gelombang tinggi di beberapa daerah terkait dengan puncak musim hujan. Sejumlah ahli mengaitkan berbagai bencana ini dengan fenomena pemanasan global.

(dhf/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *