4 Jenis Gangguan Tidur, ‘Kelumpuhan’ hingga Mimpi Basah



Jakarta, Indonesia —

Tidur menjadi waktu istirahat terbaik. Anda tentu mendambakan waktu tidur berkualitas untuk mengistirahatkan diri setelah melakukan berbagai aktivitas yang melelahkan.

Meski demikian, tidak jarang saat tertidur muncul berbagai gangguan. Misalnya, lingkungan yang terlalu berisik. Masalah ini mungkin bisa diatasi dengan menyumbat telinga atau menegur orang yang berisik untuk memelankan suara atau aktivitas mereka.

Namun, bagaimana dengan jenis gangguan tidur lain yang justru muncul dari diri sendiri?

Gangguan tidur memang tak hanya disebabkan lingkungan, tetapi bisa muncul dari diri sendiri. Berikut empat jenis gangguan tidur dan langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

1. Kelumpuhan tidur

Tidak sedikit orang yang mengaitkan kelumpuhan tidur dengan hal mistis. Sebagaimana dilansir Men’s Health Australia, kelumpuhan tidur banyak dikaitkan dengan kemunculan hantu yang suka mengganggu tidur. Sementara di Indonesia kelumpuhan tidur dikenal juga dengan istilah rep-repan atau ketindihan.

Kelumpuhan tidur merupakan gangguan tidur yang terjadi saat otak berproses untuk masuk atau keluar dari tidur. Umumnya, kondisi ini menyebabkan keadaan kelumpuhan sementara pada tubuh saat sebagian pikiran Anda terbangun.

Saat mengalaminya, Anda tidak dapat bergerak dengan perasaan tersedak atau dada yang berat.

Cara mengatasinya

Meski menakutkan, kelumpuhan tidur sebenarnya tidak berbahaya. Terlalu stres, konsumsi kafein, alkohol, atau rutinitas tidur yang buruk sering menjadi penyebabnya.

Menurut laporan Web MD, Anda bisa memperbaiki kebiasaan tidur untuk mengobati kelumpuhan tidur, seperti memastikan Anda tidur enam hingga delapan jam setiap malam, mengonsumsi obat antidepresan jika diresepkan untuk membantu mengatur siklus tidur hingga mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.

2. Mimpi basah pada orang dewasa

Mimpi basah tidak jarang terjadi pada orang dewasa, baik pria atau wanita mengalaminya. Secara teknis mimpi basah mewakili orgasme tanpa rangsangan yang terjadi selama tidur.

Mimpi basah juga terkait dengan fluktuasi testosteron serta saat aktivitas seksual menurun, tetapi apa dan mengapa tidak sepenuhnya diketahui.

Cara mengatasinya

Sebenarnya, mimpi basah bukan masalah yang membutuhkan penyelesaian. Mimpi basah bukan berarti ada sesuatu yang salah dalam diri Anda. Mitos bahwa mimpi basah memengaruhi kesehatan sperma juga belum bisa dibuktikan. Tapi jika Anda kerap mengalaminya, banyak penelitian menyarankan untuk menghindari tidur tengkurap.

3. Tidur bicara dan berjalan

Hampir lima persen orang dewasa mengalami tidur berjalan atau berbicara. Ini juga dikenal dengan parasomnia. Berbicara dan berjalan cukup umum, perilaku kompleks seperti tidur makan, bekerja, dan bahkan seks juga bisa terjadi.

Cara mengatasinya

Tak berbeda dengan kelumpuhan tidur, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol hingga menghindari hal-hal yang bisa membuat stres bisa membantu Anda agar tidak mengalami tidur bicara dan berjalan.

4. Menggeretakkan gigi

Menggeretakan gigi setiap malam saat tertidur adalah sesuatu yang sebagian besar dialami orang. Kira-kira 10 persen orang dewasa akan menggeretakkan dan mengepalkan gigi secara teratur.

Cara mencegah

Mendapatkan bantuan untuk mengurangi stres atau kecemasan, mengurangi kafein, dan meringankan penggunaan alkohol atau narkoba di malam hari dapat sangat membantu. Bagi mereka yang mengalami kerusakan gigi atau efek yang lebih parah, pelindung mulut yang terpasang dan pilihan medis lebih lanjut dapat digunakan.

(tst/agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *