5 Ciri Kala Hobi Berubah Jadi Adiksi, Bahaya dan Cara Cegah



Jakarta, Indonesia —

Hobi bisa jadi hal yang baik untuk melepas penat, baik itu mendengarkan musik, membaca buku, bercocok tanam, serta main game online.

Namun, hobi juga bisa menjadi bencana ketika semua itu berubah menjadi adiksi hingga lupa dan mengganggu kewajiban serta pekerjaan.

“Jadi begini, pada akhirnya masalah adiksi ini sudah diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa, salah satunya ya karena ada digitalisasi,” kata Kristiana Siste, dokter spesialis kedokteran jiwa Siloam Hospital Kebon Jeruk, Selasa (30/11).

Apa itu hobi yang berubah jadi adiksi?

Kristiana menjelaskan, tak sulit membedakan sesuatu yang hanya sekadar hobi atau justru sudah masuk ranah adiksi. Menurut Kristiana, hobi biasanya hanya sebatas rasa suka dan dilakukan di sela-sela kesibukan atau saat luang. Hobi juga tak akan memengaruhi inti dari kehidupan seseorang.

Sebaliknya, saat hobi jadi adiksi itu justru merusak segalanya. Pasalnya, saat seseorang terkena adiksi, hobi beruba jadi pusat hidupnya.

“Dia kehilangan kontrol, tidur bisa terganggu, misal yang tadinya main game hanya hobi berubah jadi maunya main game terus, bisa sampai 15 jam dalam sehari dihabiskan untuk main game,” papar Kristiana.

Lalu apa ciri-ciri hobi jadi adiksi? Simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Kecanduan

Hobi yang berubah menjadi adiksi biasanya berbuah dari kecanduan. Misalnya terlalu banyak main game online atau berselancar melalui internet.

“Seperti bermain media sosial Instagram, Twitter, YouTube, tadinya hanya hobi yang paling sehari cuma satu atau dua jam, eh malah jadi terus-terusan, dalam pikiran kalau enggak main game atau buka media sosial terasa ada yang kurang saja,” kata Kristiana.

2. Kehilangan kendali diri

Saat seseorang memasuki fase adiksi dari hobi yang disukai akan sulit melakukan kendali. Mereka cenderung tak memiliki batasan antara hobi dan kehidupannya.

“Mereka sadar ingin berhenti, tapi mereka tidak bisa melakukannya,” katanya.

3. Tidur terganggu

Waktu yang dimiliki hanya dihabiskan untuk melakukan atau mengerjakan hobinya. Otomatis waktu tidur pun akan terganggu. Kekurangan waktu tidur atau tidur yang tidak berkualitas sendiri dikaitkan pada sejumlah masalah kesehatan.

“Bahkan kalau tidur sebentar, saat bangun yang dicari langsung hobinya, misal kalau kecanduan internet langsung ke internet,” katanya.

4. Salah prioritas

Saat hobi berubah jadi adiksi, seseorang akan memprioritaskan hobinya jadi hal yang utama. Pekerjaan, keluarga, teman atau kehidupannya akan terabaikan.

“Jadi misal ada kerjaan, diabaikan sampai menumpuk karena lebih memilih melakukan hobinya itu,” ungkapnya.

5. Abaikan dampak negatif

Lebih lanjut Kristiana mengatakan, saat seseorang masuk ke fase adiksi, cenderung mengabaikan dampak negatif yang sebenarnya sudah mereka sadari.

“Misalnya main game, enggak peduli pada pelajaran sekolahnya, lalu misal bangun pagi keliatan ngantuk sekali, tahu ini akan berdampak pada kesehatan tapi diabaikan saja,” jelasnya.

Bahaya dan cara cegah hobi jadi adiksi

Kristiana menyebut, adiksi tak hanya berdampak pada kehidupan sosial si penderita. Adiksi juga bisa berpengaruh terhadap otak. Saat hobi berubah jadi adiksi, akan berakibat kerusakan otak pada mereka yang mengalaminya.

Dia menyebut pihaknya sudah melakukan penelitian pada beberapa otak remaja yang mengalami adiksi. Dalam kasus ini kebanyakan terdapat kerusakan di area tertentu bagian otak mereka.

“Ada penurunan aktivitas otak di bagian yang memang berfungsi untuk mengolah daya ingat, konsentrasi dan refleksi diri. Kalau ada adiksi, daerah ini bisa rusak, jadi memang berbahaya,” katanya.

Meski demikian, Kristiana menyebut adiksi dari hobi sebenarnya bisa dicegah. Namun semua kembali pada keinginan dalam diri masing-masing. Jika tak ingin hobi berubah jadi adiksi tentu harus ada kontrol diri berkaitan dengan mengerjakan semua hobi yang Anda suka.

“Misal dengan pasang alarm saat mengerjakan hobi. Jadi pastikan benar-benar berhenti saat alarm berbunyi,” ujarnya.

(tst/agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *