5 Ciri Rumah yang Lembap, Bukan Cuma Tembok Mengelupas


Daftar Isi



Jakarta, Indonesia

Musim hujan rentan membuat rumah lembap. Apa saja ciri-ciri rumah lembap yang perlu diperhatikan?

Rumah lembap tak bisa dianggap sepele. Di tengah kondisi yang lembap ini lah, berbagai jenis bakteri dan jamur bisa tumbuh dengan subur.

Rumah lembap adalah tempat berkembang biaknya masalah kesehatan. Alergi dan infeksi bisa saja terjadi karena cuaca yang lembap di rumah.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berdampak pada kesehatan, rumah lembap juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah itu sendiri.

Sayangnya, tak semua orang menyadari tingginya kelembapan di dalam rumahnya.

Agar lebih waspada, perhatikan beberapa ciri rumah lembap berikut ini, melansir Homes and Garden.

1. Kondensasi di jendela rumah

Salah satu tanda kelembapan tinggi di rumah adalah kondensasi yang muncul di jendela. Bulir-bulit air ini dipicu oleh udara hangat dan lembap di dalam rumah yang bertemu dengan kaca dingin pelindung dari cuaca luar.

Kondensasi pada dasarnya merupakan tanda bahwa jendela berfungsi dengan baik untuk menjaga suhu di dalam rumah.

Untuk mengurangi potensi kondensasi di jendela, pastikan udara bergerak di seluruh rumah. Kipas angin dan membuka jendela membantu memperlancar sirkulasi udara.

Anda juga dapat menggunakan dehumidifier untuk menghilangkan kondensasi.

2. Pertumbuhan jamur dan lumut

Hand With Glove Cleaning Mold on a Wall With Spray Bottle, hand with glove sprays a special antifungal spray on the mold-infested wallIlustrasi. Kehadiran jamur dan lumut, salah satu ciri rumah lembap. (iStockphoto/Stefan Simonovski)

Jamur hitam dapat merusak permukaan, menimbulkan bau tak sedap, dan memicu reaksi alergi. Jika Anda menemukan jamur, maka bisa jadi rumah berada dalam tingkat kelembapan yang tinggi.

Jamur dan lumut mulai muncul saat kelembapan berlebih tertahan di permukaan, terutama di area dengan sirkulasi udara terbatas seperti kamar mandi dan belakang lemari atau furnitur lainnya.

Menggunakan cuka dapat membantu membunuh jamur. Tuangkan cuka dan air ke dalam botol semprot. Lalu, semprotkan larutan tersebut ke jamur dan bilas dengan air panas.

3. Bau apek

Bau apek sering kali mengindikasikan adanya genangan air, jamur, atau lumut.

Kelembapan berlebih yang terakumulasi pada permukaan berpori seperti karpet, dinding, dan kayu bisa memicu pertumbuhan bakteri serta melepaskan senyawa organik yang mudah menguap hingga memicu bau tak sedap.

4. Cat dinding mengelupas

Tingkat kelembapan yang tinggi juga dapat menyebabkan air menembus dinding dan langit-langit hingga melemahkan daya rekat cat.

Seiring berjalannya waktu, kelembapan bisa menyebabkan cat dinding menggelembung dan mengelupas.

5. Lantai kayu melengkung

Kelembapan udara dapat menempel di banyak permukaan, termasuk lantai kayu. Kayu dapat menyerap air karena sifatnya yang higroskopis.

Perlahan, kayu akan membengkak, melengkung, atau bahkan membusuk.

(asr/asr)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *