5 Fakta Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan



Jakarta, Indonesia —

Virus SarS-CoV-2 saat ini dilaporkan kembali bermutasi dengan varian yang disebut Omicron atau B.1.1.529. Terdapat sederet fakta terkait mutasi virus yang awalnya diketahui di Afrika Selatan tersebut.

Varian coronavirus Omicron diketahui menyebar ke seluruh dunia sejak pekan lalu, dengan kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark dan Australia bahkan ketika lebih banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mencoba menutup diri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, lebih menular daripada varian lain, atau jika menyebabkan gejala yang lebih parah.

“Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik,” kata WHO.

Untuk memahami tingkat keparahan Omicron “akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu”.

Fakta-fakta Omicron, Varian Baru Covid-19

Berikut sejumlah fakta sementara dari Omicron, dan masih dalam penelitian lebih lanjut.

1. Asal-usul Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 9 November lalu.

WHO memasukkan Omicron dalam daftar Variant of Concern (VOC).

Variant of Concern merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnosis, terapi serta vaksin yang ada.

2. Terdeteksi di 13 Negara

Omicron yang disebut berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya, kini telah terdeteksi di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, Prancis, Kanada, dan Afrika Selatan.

Banyak negara telah memberlakukan larangan atau pembatasan perjalanan dari dan menuju Afrika Selatan untuk mencoba membendung penyebaran mutasi terbaru itu, dilansir dari Reuters.

Simak fakta Omicron lainnya di halaman berikutnya..


Penelitian pada Gejala dan Tingkat Penularan Omicron


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *