Jakarta, Indonesia —
Jumbo masih mendulang capaian dan rekor yang jumbo. Film animasi Indonesia ini masih terus menarik penonton untuk datang ke bioskop sejak tayang Lebaran 2025.
Jumbo menceritakan Don, seorang yatim piatu yang kerap diganggu karena tubuhnya yang besar. Ia memiliki buku cerita yang diwarisi orang tuanya, yang penuh dengan gambar dan cerita ajaib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Don kemudian bertemu Meri, seorang peri yang mencari bantuannya untuk menyatukan kembali Meri dengan keluarganya.
Pengisi suara Jumbo meliputi penyanyi Indonesia Ariel NOAH, serta Prince Poetiray, Muhammad Adhiyat, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan, dan Quinn Salman.
Berikut 5 fakta tentang film Jumbo.
1. 5 tahun, 400+ kreator lokal
Jumbo digarap sejak awal 2020 dengan cerita yang dibuat Skriptura, writers room milik Visinema. Anggia Kharisma mengisi kursi produser untuk film ini, yang juga menjadi produser Keluarga Cemara hingga NKCTHI.
Film animasi ini juga melibatkan sekitar 420 kreator asli Indonesia, mulai dari animator, penulis, musisi, hingga seniman visual.
Proses produksi itu pun sempat molor. Pada 2022, Jumbo semula ditargetkan tayang pada 2023, tapi kemudian baru bisa dirilis pada momen Lebaran 2025.
![Film Animasi Indonesia Jumbo (2025) Film Animasi Indonesia Jumbo (2025). (Visinema Studios)]() Jumbo masih mendulang capaian dan rekor yang jumbo. (Visinema Studios)
|
2. Terinspirasi pengalaman hidup kreator
Gagasan cerita Jumbo berangkat dari pengalaman hidup sang sutradara, Ryan Adriandhy, dan tim penulis. Ia menyebutkan bahwa cerita di film ini diambil dari masa kecil, orang-orang terdekat, dan memori persahabatan masa kecil.
Peraih Piala FFI 2020 untuk Film Animasi Pendek terbaik itu juga menjelaskan sumber inspirasinya selama menggarap Jumbo datang dari berbagai pencerita, baik animator, penulis, hingga mangaka.
Mereka adalah Fujiko F. Fujio yang merupakan mangaka di balik manga populer Doraemon, Roald Dahl yang merupakan penulis Willy Wonka, hingga komikus Peanuts, Charles Schulz.
Inspirasi Ryan juga datang dari sutradara Domee Shi yang baru saja merilis film animasi Turning Red. Menurutnya, Domee Shi memberi inspirasi tentang cara eksplorasi cerita dan visual melalui animasi.
“Domee Shi kemarin itu memberikanku sangat banyak inspirasi tentang apa yang orang berani coba dengan teknologi dan animasi,” tutur Ryan.
Lanjut ke sebelah…
3. Film Indonesia terlaris ketiga
Perolehan Jumbo tak berhenti mesti sudah tayang sejak Lebaran 2025 dan mengalami persaingan ketat dengan film-film baru yang tayang di bioskop.
Per Sabtu (26/4) malam, Jumbo sukses menggulingkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) sebagai film Indonesia terlaris ketiga sepanjang masa. Jumbo meraih 7 Juta penonton jelang genap sebulan penayangan.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) yang mengantongi 6.858.616 penonton sebelumnya menduduki posisi tersebut sejak 2024, ketika posisinya di nomor dua tergusur dengan kehadiran Agak Laen.
Sementara itu, posisi pertama diisi oleh KKN Di Desa Penari (2022) dengan angka tak tersentuh 10.061.033 penonton, dan posisi kedua diisi Agak Laen (2024) dengan 9.125.188 penonton.
4. Film animasi terlaris Indonesia dan Asia Tenggara
Pada 14 April 2025, Visinema mengumumkan Jumbo sudah mengumpulkan 3.275.697 tiket dalam 14 hari penayangan, dengan hampir 1 juta tiket masuk tercatat sepanjang akhir pekan 12 hingga 13 April.
Capaian itu membuat Jumbo melewati dua rekor tersendiri, yakni film animasi Indonesia terlaris dan film Asia Tenggara terlaris.
Film animasi terlaris di Indonesia sebelumnya dipegang oleh Moana 2 yang mengumpulkan 3,1 juta tiket saat dirilis pada November 2024.
![Film Animasi Indonesia Jumbo (2025) Film Animasi Indonesia Jumbo (2025). (Visinema Studios)]() Capaian pada 14 April 2025 membuat Jumbo melewati dua rekor tersendiri, yakni film animasi Indonesia terlaris dan film Asia Tenggara terlaris. (Visinema Studios)
|
Kemudian dengan perolehan per 14 April 2025 tersebut, Jumbo mengantongi lebih dari US$8 juta, hanya dari bioskop domestik. Deadline menyebut capaian itu cukup membuat Jumbo untuk menggeser Mechamato Movie sebagai film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa.
Mechamato Movie asal Malaysia sebelumnya meraup US$7,68 juta ketika rilis pada 2022.
Sementara itu, per Sabtu (26/4), Jumbo sudah mengantongi penjualan 7.000.000 tiket. Bila satu tiket seharga Rp41 ribu atau US$2,44 (US$1=16.828), maka pendapatan box office film animasi itu diperkirakan lebih dari Rp287 miliar yang setara US$17 juta.
[Gambas:Video ]
5. Bakal tayang hingga Eropa
Produser eksekutif film Jumbo, Herry B. Salim mengatakan 17 negara sudah siap untuk menayangkan film tersebut. Herry menjelaskan perilisan Jumbo di luar negeri itu dapat bertambah karena Visinema Studios masih gencar memasarkan film tersebut di pasar internasional.
“Memang ini Jumbo nilainya universal sehingga film ini juga bukan hanya akan rilis di Indonesia, tapi sejauh ini kami sudah mendapat kepastian dan konfirmasi bahwa ada 17 negara yang akan merilis Jumbo,” ujar Herry pada Maret 2025.
“Mudah-mudahan bertambah terus, karena kami masih terus mengusahakan untuk lebih banyak lagi negara yang bisa merilis Jumbo,” lanjutnya.
Ia memastikan animasi petualangan dan fantasi itu akan tayang di 12 negara kawasan Eropa. Kemudian, beberapa negara lain yang akan merilis Jumbo, di antaranya Turki, Mongolia, dan negara-negara lainnya.
“Memang ada beberapa hal yang sifatnya dari sisi studio cukup strategis. Kami bisa memperkenalkan ke pasar internasional bahwa animator-animator kita udah keren-keren,” ujar Herry.
“Kami sudah sanggup bikin dengan storytelling yang bagus, visual storytelling dalam bentuk animasi yang bagus dan bisa diterima di masyarakat internasional,” sambungnya.