5 Kontroversi Bayangi Olimpiade Musim Dingin China: Boikot AS-Covid



Jakarta, Indonesia —

Sejumlah kontroversi membayangi China jelang perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Beijing yang akan berlangsung pada Februari 2022 mendatang.

Kontroversi itu mulai dari pelanggaran hak asasi manusia hingga kasus pelecehan seksual yang melibatkan mantan petenis Peng Shuai dan eks wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli.

Selain itu, dua bulan sebelum Olimpiade Musim Dingin dimulai, Amerika Serikat mengumumkan akan ajang olahraga tersebut secara diplomatik.

Berikut sederet kontroversi yang membayangi Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.

1. AS boikot ‘Diplomatik’

Amerika Serikat mengumumkan memboikot Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022 secara diplomatik.

“Pemerintah Biden tak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022,” kata Sekretaris Gedung Puting, Jen Psaki, dikutip AFP.

Psaki lalu melanjutkan, “mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lain.”

2. Pelanggaran HAM terhadap minoritas Uighur di Xinjiang

Kondisi Uighur pun kembali menjadi sorotan. Aktivis pemerhati Uighur mengatakan bahwa setidaknya satu juta anggota kelompok minoritas Muslim itu dan orang berbahasa Turki lain, dipenjara di kamp-kamp di Xinjiang.

Kelompok hak asasi manusia dan pemerintah asing menemukan bukti terkait penangkapan massal, kerja paksa, indoktrinasi politik, penyiksaan, dan sterilisasi paksa. AS menggambarkan sikap China terhadap Uighur sebagai genosida.

Namun, China kerap membantah tudingan itu. Mereka mengatakan, kamp Xinjiang merupakan pusat pelatihan kerja dan mengurangi ekstremisme Islam.

3. Represi di Tibet

Selain itu, kelompok hak asasi manusia dan para eksil juga menuduh Beijing melakukan represi berbasis agama secara besar-besaran dan membatasi hak-hak warga di Tibet.

Tibet merupakan wilayah yang terus bergonta-ganti status antara merdeka dan di bawah kendali China. Beijing mengaku membebaskan secara damai dataran tinggi yang terjal itu pada tahun 1951.

Namun, mereka tak lelah membujuk Tibet dan memberikan pengaruh China agar tak lepas dari kedaulatan mereka. Salah satu caranya dengan membangun infrastruktur dan pendidikan di wilayah tersebut.

Banyak eksil menuduh pemerintah Beijing melakukan represi, penyiksaan, dan mengikis budaya lokal Tibet. Banyak warga Tibet lantas mengutarakan protes mereka dengan berbagai cara.

Pada Oktober lalu, saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Yunani, sekelompok aktivis membentangkan bendera Tibet.

[Gambas:Video ]

Skandal pelecehan seksual Peng Shuai hingga bayang Covid-19 bisa dibaca di halaman selanjutnya >>>


5 Kontroversi Bayangi Olimpiade Musim Dingin China: Boikot AS-Covid


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *