5 Strategi Hadapi Nataru, PeduliLindungi Jadi Dasar Sanksi Pelanggar



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah menerapkan lima strategi peningkatan pengawasan jelang aktivitas libur natal dan tahun baru (nataru). Kebijakan ini diambil seiring potensi lonjakan kasus covid, juga berkaitan dengan kasus varian omicron yang terdeteksi masuk RI.

Strategi pertama, jelas Muhadjir, pemerintah akan menertibkan aturan atau kebijakan yang diperlukan untuk mengantisipasi periode sebelum dan sesudah nataru. Segera akan akan dikeluarkan, kata dia, yakni inmendagri untuk penerapan aplikasi PeduliLindungi.

“Operasi lilin pada 24 Desember-2 Januari 2022. Akan tetapi H-7 sudah dilakukan pra-operasi begitu juga setelah tanggal 2, H+7 akan dilakukan juga post-operasi terutama oleh Polri dan BKO TNI,” jelas Muhadjir dalam konferensi pers, Selasa (21/12).

Kedua, lanjutnya, akan dilaksanakan penebalan petugas untuk mengantisipasi dampak masyarakat mulai dari mal, jalan tol, tempat kunjungan wisata. Kemudian ketiga, lanjut Muhadjir, Kementerian/lembaga terkait akan mempercepat proses pemeriksaan dan waktu tunggu hasil PCR di pintu masuk sehingga tidak terjadi penumpukan pelaku perjalanan luar negeri.

“Baik di pintu masuk darat, laut, dan udara,” tegas Muhadjir.

Strategi keempat, sambungnya, yakni penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang akan ditingkatkan dan menjadi dasar memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang seharusnya menggunakan aplikasi ini dengan tertib tapi belum disiplin.

“Kelima, komunikasi publik baik efektif dengan narasi tunggal yang mengatakan pemerintah mencegah penularan gelombang covid terutama dengan munculnya varian omicron,” jelas Muhadjir.

Keputusan tersebut diambil, kata Muhadjir, melalui rapat koordinasi untuk mempersiapkan penanganan libur nataru 2021-2022 pada selasa (21/12) yang melibatkan seluruh kemen/lembaga terkait.

“Hadir Mendagri, Menkes, Menhub, Menkominfo, Kepala BNPB, Wamendag, Wamenag, Kemenaker, Kemendikbud, Kemenpan RB dan lainnya,” tegas Muhadjir.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan daya penularan cepat varian Omicron di dunia. Varian dari Afrika itu naik delapan kali lipat dalam seminggu.

“Dibandingkan minggu lalu saat kita press conference, ada 7.900 kasus Omicron. Minggu lalu kasusnya naik menjadi 62.342. Jadi kenaikan lebih dari 8 kali lipat dalam seminggu,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12).

Selain itu jumlah negara yang melaporkan varian Omicron juga meningkat. Dua pekan lalu, kata Budi, sebanyak 72 negara melaporkan temuan kasus Omicron, angka itu bertambah pada awal pekan ini menjadi 97 negara.

(mln/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *