650 Umat Katolik Khidmat Misa Natal di Katedral Jakpus



Jakarta, Indonesia —

Sebanyak 650 umat Katolik mengikuti misa malam Natal secara langsung di Gereja Katedral, Jakarta Pusat dengan khidmat.

Misa yang digelar secara hybrid ini dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Jemaat gereja yang mengikuti misa secara tatap muka langsung, telah berdatangan sejak sekitar pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan pantauan Indonesia.com, ratusan jemaat itu tampak khidmat mengikuti proses ibadah sakral tersebut. Mereka duduk di bangku-bangku gereja yang panjang secara berjarak, mendengarkan ayat-ayat Al Kitab yang dibacakan, dan senandung lagu-lagu rohani.

Misa itu dipimpin Uskup Agung Jakarta, Romo Ignatius Suharyo dan Romo Hani Rudi Hartoko.

Humas Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta, Susyana Suwadie mengatakan pihaknya telah membatasi kapasitas maksimal jemaat gereja 40 persen.

Dalam satu kali misa, Keuskupan hanya mengizinkan 650 jemaat. Mereka tersebar di tiga titik, yakni 310 di dalam gereja, 210 di aula atas, dan 130 jemaat sisanya di luar ruangan.

“Jadi sekarang ini satu kali misa itu 650,” kata Susyana saat ditemui di halaman Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (24/12) malam.

Susayana mengatakan pada 24-25 Desember Gereja Katedral Jakarta Pusat menggelar enam kali misa dengan pembagian tiga kali misa per hari.

Dari tiga misa tersebut satu di antaranya hanya dilakukan secara daring, sementara dua lainnya digelar secara hybrid.

Karena pembagian itu, hanya terdapat 3.600 umat Katolik yang bisa mengikuti misa di Gereja Katedral Jakarta Pusat secara langsung.

“Jadi kan dua kali 1.300, padahal umatnya 6.000. Jadi sisanya umatnya melaksanakan misa di online,” ujar Susyana.

Susyana mengatakan, pada tanggal 24 Desember misa pertama digelar pukul 16.00 WIB secara virtual, kemudian misa kedua pukul 17.00 WIB dan misa ketiga pukul 20.00 WIB yang digelar secara hybrid.

Pada 25 Desember, Misa akan digelar pukul 09.00 WIB secara hybrid, pukul 11.00 WIB secara online, dan pukul 17.00 WIB secara hybrid.

Sebagai informasi, Romo Ignatius Suharyo yang juga menjadi Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mengatakan perayaan ibadah Natal tahun ini digelar secara hybrid.

Jemaat Katolik bisa mengikuti perayaan ibadah Natal secara virtual maupun secara langsung di gereja.

Suharyo mengatakan pihaknya menetapkan pembatasan dan prokes ketat terhadap jemaat yang mengikuti ibadah misa di gereja. Biasanya, kata Suharyo, gereja di bawah naungan KWI membatasi kapasitas gereja 40 persen.

“Pemerintah mengizinkan 50 persen tapi biasanya gereja-gereja mengambil lebih sedikit 40 persen,” ujar Suharyo dalam konferensi pers Perayaan Natal 2021 di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12).

(iam/wis)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *