7 Diktator Paling Brutal di Dunia
Jakarta, Indonesia —
Beberapa negara pernah memiliki pemimpin diktator yang dianggap brutal. Di antaranya adalah Adolf Hitler di Jerman dan Saddam Hussein di Iran.
Konsep kediktatoran, serta penggunaan kekuatan dan penganiayaan sistemik terhadap lawan politik untuk tetap berkuasa sudah ada sejak peradaban Romawi Kuno.
Namun di era modern, masih ada pemimpin negara yang menerapkan hal serupa. Tindakan yang disebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan kebrutalan.
Mengutip dari The Economic Times dan History List, berikut daftar para pemimpin diktator yang dikumpulkan indonesia.com dari berbagai sumber.
1. Pemimpin Jerman, Adolf Hitler
Hitler menguasai Jerman pada 1930. Kemudian di akhir 1941, kekaisaran Reich Ketiga Jerman mencakup hampir setiap negara di Eropa dan sebagian di Afrika Utara.
Di masa pemerintahannya, ia menyusun rencana menciptakan ras unggulan dengan melenyapkan orang Yahudi, Slavia, gipsi, homoseksual dan lawan politik.
Hitler juga mengirim mereka ke kemap konsentrasi dan disiksa sampai mati. Menurut laporan, ia telah membunuh 11 juta orang, termasuk 6 juta kaum Yahudi.
Pada 30 April 1945, Hitler memutuskan untuk menghakhiri hidup usai mendapati diri menjadi buron pasukan tentara merah Uni Soviet.
2. Joseph Stalin (1878-1953)
Joseph Stalin lahir di Georgia pada 1878. Ia menjadi orang nomor satu di Uni Soviet untuk menggantikan Lenin yang meninggal pada 1924.
Ia secara brutal menekan musuh-musuh politiknya serta orang-orang yang dicurigai sebagai lawan.
Jumlah korban yang tewas demi ambisi politik Stalin beragam. Namun berdasarkan catatan, sekitar 14 hingga 20 juta orang meninggal dalam kamp kerja paksa yang dikenal Pembersihan Besar-besaran atau eksekusi pada 1930-an.
Selain itu, Stalin juga mendeportasi dan mengasingkan jutaan orang.
3. Pol Pot (1925-1998)
Pemimpin Khmer Merah dan diktator Kamboja, Pol Pot, dari 1975-1979 secara langsung bertanggung jawab atas salah satu genosida paling parah dalam sejarah modern.
Selama empat tahun ia memegang kekuasaan di Kamboja. Sekitar 1 juta orang meninggal karena kelaparan, pemenjaraan, kerja paksa, dan pembunuhan.
Kekuasaan yang dimilikinya tak berlangsung lama. Pada 1979 pemerintah jatuh ke tangan Vietnam, tetapi bersama dengan pengikut Khmer Merahnya, dia terus beroperasi di pedesaan Thailand.
Lanjut baca di halaman berikutnya…
Idi Amin hingga Bloody Mary I