7 Makanan Penambah Darah Anak, Bantu Cegah Anemia
Anak rentan mengalami kekurangan darah atau dikenal dengan anemia. Kondisi ini bisa berbahaya untuk tumbuh kembang anak. Untuk mencegah anemia pada anak, orang tua bisa melakukan sejumlah cara, salah satunya memberikan makanan penambah darah anak.
Darah bisa terbentuk dari makanan yang mengandung zat besi. Nutrisi ini sangat dibutuhkan oleh anak. Kebutuhan zat besi setiap anak berbeda tergantung usia.
- Usia 0-6 bulan: 0,27 mg per hari
- Usia 6-12 bulan: 11 mg per hari
- Usia 1-3 tahun: 7 mg per hari
- Usia 4-8 tahun: 10 mg per hari.
Bayi yang lahir prematur atau berat badan lebih rendah biasanya membutuhkan zat besi yang lebih banyak.
Berikut makanan penambah darah anak:
1. Daging
|
Daging dan hati sapi merupakan sumber zat besi yang tinggi dan mudah dicerna tubuh. Dikutip dari Healthline, 1 porsi hati sapi ukuran 3 ons mengandung 5 mg zat besi.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kedelai dan kacang merah juga dapat membantu menambah darah pada anak. Setengah cangkir kacang merah misalnya, mengandung 2 mg zat besi.
3. Bayam
Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya seperti kangkung dan brokoli juga mengandung zat besi yang tinggi. Setengah porsi bayam mengandung 3 mg zat besi.
4. Telur
Telur juga mengandung zat besi yang diperkaya dengan protein dan mineral. Satu telur rebus matang mengandung 1 mg zat besi.
5. Ikan berlemak
Ikan berlemak seperti tuna juga mampu menambah darah pada anak. Satu porsi tuna atau sekitar 3 ins mengandung 1 mg zat besi.
6. Tahu
Tahu kaya akan kalsium protein dan zat besi. Setengah porsi tahu mengandung 3 mg zat besi.
7. Makanan terfortifikasi
Orang tua juga bisa memberikan makanan yang sudah terfortifikasi. Makanan ini sudah ditambahkan dengan zat besi yang akan membantu mencegah anemia pada anak. Makanan terfortifikasi dapat diketahui dari label makanan.
Itulah 7 makanan penambah darah anak yang membantu mencegah anemia. Masukkan makanan kaya zat besi ini dalam menu harian anak.
(ptj)