8 Bahan Skincare untuk Kulit Berjerawat, Sulfur hingga Tea Trea Oil
Menentukan bahan skincare untuk kulit berjerawat tidak sebatas mengurangi peradangannya. Melainkan bisa mengatasi bekas jerawatnya sekaligus.
Pemilik jenis kulit acne prone skin memang harus ekstra dalam memberi perawatan, karena jika sembarangan risiko munculnya pertumbuhan jerawat jadi semakin besar.
Dilansir WebMD, berikut ini beberapa bahan aktif yang direkomendasikan bagi kulit berjerawat untuk digunakan ke dalam rangkaian skincare.
1. Sulfur
Sulfur atau belerang termasuk obat topikal yang sudah sangat dikenal untuk membantu permasalahan kulit khususnya jerawat.
Biasanya, sulfur sering dikombinasikan dengan bahan lain seperti benzoil peroksida atau asam salisilat, karena sifatnya antibakteri dan ampuh mematikan bakteri jerawat.
Tak hanya itu, sulfur juga dapat menyerap kelebihan minyak atau sebum di kulit serta mengangkat sel-sel kulit mati supaya merangsang regenerasi kulit baru.
2. Salicylic Acid
|
Salicylic acid atau asam salisilat adalah zat asam bersifat iritan dengan manfaat mengurangi peradangan pada kulit yang iritasi akibat jerawat.
Acne skincare yang umumnya mengandung asam salisilat yaitu sabun pencuci muka hingga produk khusus eksfoliasi kulit.
Keunggulan lain dari asam salisilat dapat membersihkan komedo membandel sekaligus mengatasi kulit breakout.
3. Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Bahan skincare untuk kulit berjerawat selanjutnya ada AHA, sejenis asam larut berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan manis.
Cara kerja skincare dengan kandungan AHA akan fokus pada lapisan kulit teratas atau paling luar untuk mengatasi permasalahan jerawat sampai hiperpigmentasi.
Apabila kulit Anda mempunyai bekas-bekas jerawat atau teksturnya jadi tidak merata, bahan aktif di dalam AHA ini mampu mengatasinya dengan pemakaian yang rutin.
4. Benzoil Peroksida
|
Benzoil peroksida merupakan zat antibakterial yang fungsinya sangat ampuh membunuh bakteri penyebab jerawat.
Kandungan benzoil peroksida banyak ditemukan dalam produk acne skin dan biasanya berbentuk gel sebagai obat khusus penggunaan luar.
Selain membasmi bakteri jerawat ringan sampai sedang hingga ke akar, efek lain dari zat tersebut bisa membuka pori-pori serta mengangkat sel kulit mati.
5. Adapalene
Adapalene merupakan retinoid topikal yang berfungsi mengatasi segala masalah kulit akibat pertumbuhan bakteri jerawat.
Cara kerja adapalene ini dapat menembus ke bagian terdalam untuk mengurangi microcomedone atau akar jerawat supaya dikeluarkan.
Dosis adapalene yang dijual bebas biasanya hanya 0,1 persen, sedangkan dosis lebih tingginya harus berdasarkan resep dokter spesialis kulit dan menyesuaikan kondisi kulit.
6. Vitamin C
|
Selain membantu mencerahkan kulit, vitamin C juga berfungsi melawan bakteri jerawat berkat zat bernama asam askorbat yaitu antioksidan.
Khususnya pada area kulit kemerahan dan bengkak akibat jerawat, vitamin C akan bekerja sebagai anti-inflamasi.
Fungsi lain dari vitamin C yaitu mampu menangkal radikal bebas yang berisiko menyebabkan kulit kusam, kerutan, sampai garis-garis halus tanda penuaan.
7. Azelaic Acid
Azelaic acid adalah zat asam yang secara alami terbuat dari biji-bijian gandum dan barley, serta bersifat antibakteri untuk kulit berjerawat sekaligus anti-inflamasi.
Acne skincare berbahan aktif azelaic acid bekerja sebagai eksfoliator untuk mengangkat kotoran dari pori-pori yang tersumbat penyebab jerawat.
Manfaat lain dari zat asam ini mampu mengangkat kulit mati dari lapisan teratas sehingga memberi efek halus dan lembut.
8. Tea Tree Oil
|
Tea tree oil atau minyak esensial atsiri berasal dari minyak pohon teh yang populer untuk urusan jerawat.
Bahan skincare untuk kulit berjerawat yang mengandung Tea Tree Oil kerap ditemukan pada produk pencuci muka, masker sekali pakai, clay, hingga toner.
Selain menghempaskan jerawat, tea tree oil efektif mengurangi produksi minyak berlebih, menenangkan pori-pori, serta menghilangkan noda hitam bekas jerawat.
(avd/fef)