8 Penyu Terdampar dan Terjebak Sampah di Bali, Satu Mati



Denpasar, Indonesia —

Setidaknya sebanyak delapan ekor penyu terdampar dan terjebak di tumpukan sampah kayu dan plastik di kawasan Pantai Kabupaten Badung, Bali. Di antara delapan penyu itu, ada satu ekor penyu jenis sisik mati di tumpukan sampah di Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali.

Dari catatan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Bali, ada enam penyu yang terdampar dan terjebak ditumpukan sampah di Pantai Berawa, pada Minggu (12/12) kemarin. Kemudian, pada Sabtu (11/12) juga ditemukan satu ekor penyu sisik di Pantai Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, dan satu ekor penyu jenis lekang di Pantai Munggu, Kabupaten Badung.

“Untuk enam penyu ditemukan pada Minggu di Pantai Berawa. Dari enam ekor, satu ekor mati dan satu ekor kondisinya lemas, yang empat ekor sudah dilepaskan karena kondisi sehat. Dan dua ekor ditemukan di Pantai Canggu dan Pantai Munggu,” kata Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso saat dihubungi Senin (13/12).

Sementara, satu ekor penyu yang mati langsung dikuburkan di lokasi dan satu penyu yang lemas masih dirawat Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan, Denpasar.

Ia menyebutkan penyu-penyu tersebut ditemukan di tumpukan sampah kayu di tepi pantai dan kemungkinan penyebab penyu itu terdampar karena terjebak sampah di tengah laut dan mengganggu pergerakan penyu lalu dihempas gelombang dan terdampar di tumpukan sampah yang berserakan.

“Kemungkinan, saat itu gelombangnya besar dan tumpukan sampah banyak di laut dan si penyu itu berada di sekitar itu dan dia terbawa arus atau ombak tergulung tumpukan sampah itu. Makannya, dia terseret ke darat bukan karena dia makan sampah. Tapi, karena dia terjebak ditumpukan sampah di tengah laut sana, ketika gelombang besar dia terbawa,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa memang di pantai selatan Bali adalah salah satu tempat penyu mencari makan dan bermain di tepi pantai pesisir dan sementara sifat penyu di laut berenang terapung dan sesekali masuk ke dalam air. Sehingga, potensi tersapu gelombang sangatlah besar.

“Kalau penyu yang mati itu, dugaannya sih mati karena kena tumpukan sampah itu. Penyu itu, tempat bermain dan makanannya di sekitar pantai pesisir kalau ikan di dalam air berenangnya. Kalau penyu, berenang di permukaan dan sesekali dia masuk di dalam air,” ujarnya.

“Ini alarm bagi kita, sampah itu kan banyak penyebabnya kalau terus-terusan dibiarkan dampaknya bisa tadi ada penyu mati, atau mungkin ada lumba-lumba dan paus mati kita kan tidak ngerti. Ini alarm kalau tidak dilakukan sesuatu iya bahaya,” ujar Yudiarso.

(kdf/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *