94 Siswa Positif Covid, PTM 19 Sekolah di Kulon Progo Disetop
Sebanyak 19 sekolah di Kabupaten Kulon Progo, DIY ditutup sementara menyusul ditemukan 94 siswa dari belasan satuan pendidikan tersebut yang terkonfirmasi Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan 94 kasus itu ditemukan lewat pelaksanaan surveilans pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 54 sekolah se-Kulon Progo yang berlangsung 10-17 November 2021. Tes polymerase chain reaction (PCR) telah menyasar 2.221 siswa sejauh ini.
“Dari sekolah yang sudah diperiksa sebanyak 54 sekolah itu terkonfirmasi positif Covid-19 totalnya ada 94 atau 4 persen dari sampel yang ada,” kata Baning, Rabu (17/11).
Kata Baning, 94 kasus itu pasiennya terdiri dari, 55 murid SD, 11 anak SMP, dan sisanya SMA.
Mengacu pada pedoman pelaksanaan surveilans PTM yang berbunyi sekolah dengan positivity rate melebihi 5 persen harus menghentikan kelas tatap muka sementara waktu, maka Pemkab Kulon Progo menutup 19 satuan pendidikan selama 15 hari. Terdiri dari 15 SD, 1 SMP, dan 3 SMA.
“Untuk yang dihentikan (satu) kelas saja itu ada 11 (sekolah). Di antaranya 5 SD, 2 SMP dan 4 SMA. Sedangkan lainnya sekolah masih bisa diteruskan untuk kegiatan PTM,” papar Baning.
Upaya penelusuran kontak erat dari para pasien juga sudah dilakukan oleh Baning dan jawatannya. Merujuk data dari gugus tugas setempat, total kontak erat dari kasus positif Covid-19 siswa yang telah melaksanakan kegiatan PTM sebanyak 976 orang. Hasilnya, semua negatif via tes antigen.
“Dari hasil skrining ini, penyelidikan epidemiologi kami belum bisa menemukan bahwa ada penularan satu kasus ke kasus yang lain. Jadi belum ada klaster sekolah dan belum ada penularan di sekolah,” imbuh Baning.
Pihaknya menduga bahwa penularan penularan Covid-19 yang terjadi diantara siswa yang telah menjalani PTM ini disebabkan aktivitas anak di luar sekolah.
“Kami belum berhasil menemukan sumber (awal mula penularan Covid-19) yang spesifik. Artinya, memang di luar (sekolah) sana,” ucapnya.
Program surveilans PTM sendiri, kata Baning, rencananya dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai dengan prosedur Kemenkes. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo masih mengevaluasi waktu pelaksanaannya.
“Kalau pedoman Kemenkes, maka diupayakan untuk tahapan kedua. Ini tahap pertama 10 persen, lalu satu bulan berikutnya dari tatap muka selanjutnya juga dilakukan hal yang sama dengan sasaran sekolah yang belum dilakukan screening,” tutup Baning.
(kum/ain)