Hal-hal yang Mesti Diketahui Sebelum Tonton Ghostbusters Afterlife
Jakarta, Indonesia —
Ghostbusters Afterlife resmi tayang di Indonesia pada Rabu (1/12). Film ini menawarkan kisah baru berupa kelanjutan cerita semesta Ghostbusters pada dekade ’80-an yang terkenal.
Ghostbusters: Afterlife mengisahkan petualangan kakak-adik, Trevor (Finn Wolfhard) dan Phoebe (Mckenna Grace), usai menemukan peninggalan kakek mereka, Egon Spengler.
Mereka pindah ke rumah milik kakek di tengah kota Summerville yang antah-berantah di Oklahoma. Egon meninggal sepekan sebelumnya dan memberikan warisan berupa rumah itu kepada ibu mereka, Callie (Carrie Coon).
Di rumah tersebut, mereka menemukan sejumlah hal yang mengejutkan. Mulai dari rahasia Egon Spengler hingga upaya memperbaiki hubungan antar anggota keluarga.
Namun sebelum menonton Ghostbusters: Afterlife di bioskop yang telah tayang sejak 1 Desember 2021, sebaiknya simak lebih dulu sejumlah fakta berikut.
1. Berlatar 3 Dekade Setelah Ghostbuster I & II
Ghostbusters Afterlife berlatar 32 tahun setelah Ghostbuster II yang rilis pada 1989. Kisahnya pun masih berhubungan dengan nasib para Ghostbuster asli yang diperankan oleh Bill Murray, Dan Aykroyd, Ernie Hudson, dan Harold Ramis.
Meski begitu, Ghostbusters Afterlife tidak lagi menyoroti keempatnya mengingat Harold Ramis telah tiada pada 2014. Kini kisahnya akan dilanjutkan oleh keturunan dari karakter yang diperankan Harold, Egon Spengler.
Ghostbusters Afterlife juga menyoroti sejumlah kejadian dalam dua film pertama Ghostbusters, terutama pertarungan para pemburu hantu dengan Gozer pada Ghostbusters 1984.
2. Berlokasi di Kota Pedalaman
Bila dua film pertama Ghostbusters berpusat di Manhattan, New York City, kini para pemburu hantu berada di sebuah pedesaan di kota kecil di pedalaman Oklahoma.
Pemindahan lokasi ini mengikuti premis film yang mengisahkan Egon Spengler memiliki rumah di kota bernama Summerville setelah tidak lagi aktif dalam Ghostbusters.
Lokasi cerita Ghostbusters Afterlife juga akan menjawab sejumlah hal selepas Ghostbusters II, seperti nasib tim Ghostbusters, nasib markas mereka di New York, hingga alasan Egon pindah ke kota tersebut.
Sutradara Ghostbusters Afterlife, Jason Reitman memboyong krunya untuk syuting di sejumlah kota kecil di Amerika Serikat dan Kanada. Tim pun membangun sebuah rumah seluas 278 meter persegi di lokasi yang menjadi latar cerita film ini.
3. Peralatan persis Ghostbusters 1984
Tim produksi Ghostbusters: Afterlife memastikan peralatan para pemburu hantu dalam film ini adalah persis seperti di dua film pertama Ghostbusters, terutama proton pack alias set peralatan untuk menangkap hantu.
“Proton pack persis sama dengan proton pack dari 1984,” kata penanggung jawab properti, Ben Eadie, dalam catatan produksi Ghostbusters Afterlife yang diterima Indonesia.com.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk memastikan bahwa film ini didasarkan pada versi 1984,” lanjutnya.
Ia menyebut senapan penembak laser untuk menangkap hantu yang digunakan dalam film ini juga dibuat persis seperti pada versi 1984.
Eadie mengaku mencari ke berbagai pihak untuk menemukan orang yang membuat pelana mesin itu persis seperti pada versi 1984. Beruntung, mereka menemukan seseorang yang bisa membuatnya kembali.
“Proton pack yang asli memiliki banyak lampu yang akan menyala dalam bentuk lingkaran. Jason, seperti saya ketika kecil, tidak menyadari bahwa lampu-lampu itu berkedip. Ini disebut siklotron,” kata Eadie.
lanjut ke sebelah…
Hal-hal yang Mesti Diketahui Sebelum Tonton Ghostbusters Afterlife