Israel Disebut Rekrut Ilmuwan Iran Sabotase Fasilitas Nuklir Natanz



Jakarta, Indonesia —

Badan intelijen Israel, Mossad, disebut merekrut ilmuwan Iran dalam operasi sabotase Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Nuklir Natanz diĀ Iran pada April lalu.

Pada 11 April lalu, sebuah ledakan merusak fasilitas Natanz seluas 3.379 kilometer persegi.

Laporan itu dirilis oleh Jewish Chronicle pada Kamis (2/12), yang mengklaim 90 persen centrifuge di Natanz hancur akibat operasi itu. Operasi yang dilakukan kolaborator Iran dan bukan agen yang berkewarganegaraan Israel.

Menurut laporan, sebanyak 10 ilmuwan Iran direkrut oleh Mossad, yang membuat percaya bahwa mereka bertindak atas nama kelompok pembangkang Iran di luar negeri.

“Motivasi para ilmuwan semuanya berbeda. Mossad menemukan apa yang sangat mereka inginkan dalam hidup mereka dan menawarkan kepada mereka,” kata sumber dalam laporan surat kabar itu, seperti dikutip Sputnik.

Beberapa bahan peledak dilaporkan telah ditanam pada awal 2019. Bahan itu dijatuhkan ke area sekitar fasilitas nuklir oleh pesawat tak berawak dan diselundupkan ke dalam truk katering.

“Ada lingkaran dalam ilmuwan yang tahu lebih banyak tentang operasi itu, dan lingkaran luar yang membantu, tetapi hanya sedikit informasi,” kata laporan itu.

Ledakan itu terjadi saat diplomat Iran dan Eropa bertemu di Wina guna membicarakan cara AS kembali bergabung dengan Kesepakatan Nuklir 2015 (JCPOA).

Di waktu yang sama, Iran melaporkan ledakan itu meluruhkan kekuatan dan hanya merusak Centrifuge sederhana.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, menggambarkan insiden itu sebagai ledakan kecil. Fasilitas yang rusak juga bisa segera diperbaiki.

“Sektor yang rusak [yang] dapat diperbaiki dengan cepat.”

Iran genjot pengayaan uranium, baca di halaman berikutnya…


Iran Diklaim Genjot Pengayaan Uranium


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *