Eka Kurniawan Tak Pernah Membayangkan Novel Seperti Dendam Jadi Film



Jakarta, Indonesia —

Eka Kurniawan mengaku tidak pernah membayangkan novel karyanya, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas , akan diangkat menjadi film. Eka menyebut novel tersebut ditulis tanpa bayang-bayang menjadi produk layar lebar.

“Sebagai penulis novel, cerita-cerita itu ditulis tanpa bayangan menjadi film dan sepenuhnya sejak awal ditulis sebagai novel saja,” ujar Eka Kurniawan dalam korespondensi dengan Indonesia.com, baru-baru ini.

Meski tidak pernah membayangkan novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan dibuat menjadi film, Eka Kurniawan setuju ketika sutradara Edwin dan Palari Films mengajukan novel tersebut untuk diadaptasi. Hal tersebut disebabkan karena Eka percaya pada Edwin.

Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas sendiri diterbitkan pada 2014 dan telah memiliki sejumlah penggemar.

Eka menganggap hal yang wajar jika penggemar novelnya memberikan respons yang beragam saat menonton film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

“Ada penonton film itu yang belum membaca novelnya, dan mereka mungkin tak akan terbebani oleh pengalaman membaca novel. Bagi yang pernah membaca novelnya, mereka bisa suka bisa pula kecewa. Itu hal yang sangat biasa,” ujar Eka.

Sejumlah novel memang kerap diangkat menjadi sebuah film. Pada 2012, ada novel 5 cm yang diangkat menjadi film oleh sutradara Rizal Mantovani. Kemudian ada film Perahu kertas yang diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Dee Lestari, serta masih banyak novel lainnya.

Tak jarang film atau serial hasil adaptasi novel disebut meningkatkan penjualan buku orisinalnya. Menanggapi hal tersebut, Eka Kurniawan menyebut memang ada hubungan timbal balik yang baik antara film dan novel yang diadaptasi.

“Tentu sangat baik. Itu hubungan timbal-balik. Film umumnya mengadaptasi novel yang dianggap berhasil (baik secara artistik maupun komersial),” ujar Eka Kurniawan.

“Pembaca buku mungkin akan tertarik menonton filmnya. Ketika sudah menjadi film, bisa saja ia berpengaruh balik kepada penjualan/minat terhadap bukunya. Orang-orang yang menonton film tapi tidak membaca bukunya, bisa kemudian tertarik pula,” lanjutnya.

(fby/end)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *