Gadis 12 Tahun, Proton Pack, dan Bangkitnya Ghostbusters
Jakarta, Indonesia —
Semula, Jason Reitman tidak pernah tertarik untuk menggarap kelanjutan atau remake atau apapun soal film Ghostbusters meski ayahnya, Ivan Reitman, adalah sutradara Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (1989).
Sutradara Juno dan Up in the Air ini merasa dirinya dan sang ayah memiliki jalurnya masing-masing. Jason juga menduga ayahnya akan berharap dirinya datang dengan naskah film Ghostbusters, walau ia pernah menemani ayahnya syuting Ghostbusters (1984) ketika masih berusia enam tahun.
Namun ia mengakui terus ditanya soal kapan dirinya membuat film dari cerita ikonis itu. Hingga suatu kali, tepatnya sekitar sedekade lalu, sebuah ide mendadak muncul dalam benaknya.
“Itu berupa gadis 12 tahun yang menemukan sebuah proton pack di dalam lumbung,” kata Jason Reitman dalam catatan produksi yang diterima Indonesia.com. “Dan dari banyak ide yang saya punya, saya tidak tahu mengapa itu yang muncul,”
“Ketika Harold Ramis meninggal dunia [pada 2014], saya tiba-tiba tahu siapa gadis tersebut.. Dia adalah cucu dari Egon Spangler [karakter yang dimainkan Harold Ramis]. Ini adalah cerita yang ingin saya kisahkan,” lanjutnya.
“Sebuah kisah seorang anak yang menemukan proton pack dan menemukan siapa dirinya yang sebenarnya, apa warisan untuknya, dan mengapa dirinya unik,” kata Jason Reitman.
Adegan itu kemudian menjadi salah satu bagian penting dari cerita Ghostbusters: Afterlife (2021). Gadis 12 tahun tersebut adalah Phoebe Spengler, cucu dari Egon Spengler yang sama-sama memiliki minat terhadap sains.
Jason merasa dirinya perlu membuat angan itu dalam bentuk nyata di layar lebar. Bagi Jason, cerita Ghostbusters versi dirinya bukan hanya sekadar membangkitkan kembali tim pemburu hantu yang telah mati suri selama 32 tahun.
|
Jason mengaku ingin membuat Ghostbusters: Afterlife seperti hadiah untuk ayahnya, juga untuk putrinya. Seperti yang ia gambarkan dalam film ini.
“Jason jelas memiliki cinta yang besar atas film dan seluruh ikonografinya, yang datang dalam setiap kata di atas naskah,” kata Ivan Reitman, ayah Jason, kala mengisahkan momen putranya itu datang membawa ide Afterlife.
“Naskahnya sungguh membuat saya menangis saat pertama kali membacanya. Ini menangkap semangat dan kegembiraan dari film pertama [1984]. Dia memiliki rasa yang nyata di mana dia akan memulai,” lanjutnya.
Namun ketika Jason Reitman dan Gil Kenan rampung menyelesaikan naskah film yang kemudian dikenal sebagai Ghostbusters: Afterlife, tantangan baru muncul. Dan Aykroyd.
lanjut ke sebelah…
Bergantung pada Dan Aykroyd