Polisi Ubah Posko FBR Kembangan Jadi Musala
Polisi mengalihfungsikan posko milik ormas Forum Betawi Rempug (FBR) di Kembangan, Jakarta Barat menjadi musala dan tempat majelis taklim. Itu dilakukan untuk menciptakan ketenangan di masyarakat.
Sebelumnya, terjadi kerusuhan antara ormas FBR dengan Pemuda Pancasila di wilayah Kembangan yang mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia.
“Ada yang kita alihfungsikan seperti di RW 3 itu ada pos FBR kita alihfungsikan sebagai musala dan menjadi majelis taklim,” kata Kapolsek Kompol Khoiri mengutip Antara, Selasa (7/12).
Total ada 15 posko milik ormas yang akan dialihfungsikan polisi menjadi rumah ibadah. Semuanya dilakukan setelah mendapat persetujuan dari ormas pemilik posko.
Sejauh ini, polisi pun menurunkan bendera ormas yang tertempel di beberapa titik di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Polsek Kembangan ingin membuat warga tenang kembali usai terjadi tawuran antar ormas.
Bendera ormas hanya boleh berkibar dalam kurun waktu tiga hari selama menggelar acara tertentu. Jika tidak ada kegiatan apapun, bendera ormas harus diturunkan berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“Hari ini sudah 30-an bendera kita turunkan. Kegiatan ini tidak ada tenggat waktu, jadi akan terus bergulir,” kata dia.
Khoiri berharap upaya ini dapat meredam ormas yang sebelumnya bertikai sehingga warga bisa hidup aman dan tenang.
Sebelumnya, seorang anggota ormas FBR berinisial DA tewas setelah menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh 10 orang di daerah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (14/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pengeroyokan ini bermula saat terjadi keributan di gardu FBR yang ada di lokasi kejadian. Namun, belum diketahui secara rinci kronologi peristiwa tersebut.
Kepolisian menduga bahwa aksi pengeroyokan terhadap korban dilakukan oleh 10 orang pelaku. Sejauh ini ada satu anggota Pemuda Pancasila yang menjadi tersangka.
(Antara/bmw)