Angka Kematian Malaria Naik Akibat Pandemi Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu layanan kesehatan sehingga angka kasus dan kematian malaria naik.
Menurut laporan terbaru WHO, diperkirakan ada 241 juta kasus malaria dan 627 ribu kematian akibat malaria di seluruh dunia pada 2020. Angka ini menunjukkan peningkatan kasus sekitar 14 juta dan 69 ribu kematian malaria naik lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Sekitar dua pertiga dari kematian tambahan ini (47 ribu) terkait dengan gangguan dalam penyediaan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria selama pandemi Covid-19.
Afrika Sub-Sahara menyumbang, kira-kira, setidaknya 95 persen dari semua kasus malaria dan kematian pada 2020.
Angka-angka untuk tahun lalu bisa saja jauh lebih buruk, dengan WHO mengatakan perkiraan aslinya mengantisipasi kemungkinan dua kali lipat kematian terkait malaria pada 2020. Namun mereka menilai banyak negara berusaha telah meningkatkan program mereka untuk memerangi malaria.
“Berkat kerja keras badan-badan kesehatan masyarakat di negara-negara yang terkena malaria, proyeksi terburuk dari dampak Covid tidak terjadi,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti dikutip di laman resmi WHO, Senin (6/12).
“Sekarang, kita perlu memanfaatkan energi dan komitmen yang sama untuk membalikkan kemunduran yang disebabkan oleh pandemi dan meningkatkan laju kemajuan melawan penyakit malaria,” tambahnya.
Kendati demikian angka kematian malaria naik ini membuat WHO dan mitranya menyadari perlunya memastikan akses yang lebih baik dan lebih adil ke semua layanan kesehatan – termasuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria – dengan memperkuat perawatan kesehatan primer dan meningkatkan investasi domestik dan internasional.
Inovasi dalam alat-alat baru juga disampaikan menjadi strategi penting untuk mempercepat kemajuan melawan malaria.
Salah satu alat pencegahan baru yang penting adalah RTS,S/AS01 (RTS,S), vaksin pertama yang direkomendasikan oleh WHO untuk melawan parasit manusia.
Pada Oktober 2021, WHO merekomendasikan RTS,S untuk anak-anak yang tinggal di sub-Sahara Afrika dan di wilayah lain dengan penularan malaria P. falciparum sedang hingga tinggi.
(agn)