Polemik Omicron di Bekasi, Zona Hijau Bertambah



Jakarta, Indonesia —

Polemik tentang temuan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Kabupaten Bekasi berujung pada kesimpulan hoaks.

Pemerintah memastikan hingga saat ini varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu masih belum teridentifikasi di Indonesia.

Di sisi lain, jumlah penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam 3-4 bulan terakhir. Perkembangan daerah yang masuk zona hijau Covid-19 pun semakin bertambah.

Meski begitu, ahli tetap mewaspadai bahwa Indonesia belum bisa dikatakan aman sehingga harus tetap waspada akan lonjakan Covid-19 di akhir tahun.

Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

Polemik Varian Omicron di Bekasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang beredar perihal ditemukan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia. Dinkes memastikan varian baru Covid-19 belum teridentifikasi di Kabupaten Bekasi berdasarkan pemeriksaan WGS.

Kadinkes Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menambahkan bahwa pihaknya tidak pernah menyebutkan bahwa varian Omicron ditemukan di Bekasi. Ia menilai, kemungkinan terdapat human error dalam berita publikasi melalui situs Pemkab Bekasi yang kemudian menjadi rujukan sejumlah media nasional.

Sebelumnya, muncul kabar penemuan virus Corona varian Omicron di Kabupaten Bekasi. Varian baru itu disebut ditemukan di laboratorium Farmalab. Kementerian Kesehatan hingga Kantor Staf Presiden (KSP) juga ikut memastikan bahwa belum ada temuan varian Omicron di Indonesia saat ini, sehingga kabar tersebut hoaks.

Zona Hijau Covid Jadi 53 Daerah

Zona hijau atau daerah yang tidak mengalami penambahan kasus virus corona baru dan angka kesembuhan di atas 95 persen terus mengalami peningkatan di Indonesia. Terkini, jumlah zona hijau mencapai 58 kabupaten/kota, lebih banyak dibandingkan sepekan lalu yang mencatat zona hijau berjumlah 53 daerah.

Temuan itu didapatkan berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 5 Desember yang baru dirilis pada Rabu (8/12). Puluhan kabupaten/kota zona hijau berasal dari 19 provinsi dengan mayoritas zona hijau di Sumatera Utara. Pada pekan ini, salah satu daerah di Pulau Jawa akhirnya masuk kategori zona hijau setelah dalam beberapa pekan terakhir nihil.

Belum Aman saat Nataru

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mewanti-wanti bahwa Indonesia sama sekali belum aman dari ancaman lonjakan kasus virus corona.

Terlebih potensi ancaman varian Omicron yang memiliki tingkat kecepatan penularan lebih tinggi dan mampu menyebabkan reinfeksi.

Hal itu Dicky sampaikan sekaligus merespons Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim Indonesia sudah lebih siap menghadapi musim libur akhir Natal dan tahun baru (Nataru), lantaran jumlah tes dan telusur lebih tinggi dari tahun lalu, serta capaian vaksinasi sudah cukup tinggi.

“Kita tidak bisa merasa cukup aman saat ini, kita Indonesia saat ini belum aman. Meskipun sero survei mengatakan warga bisa 80 persen sudah terinfeksi dan sudah punya antibodi, itu tidak dijamin. Karena dengan varian Omicron itu bisa reinfeksi lagi,” kata Dicky kepada Indonesia.com, Rabu (8/12).

ASN Dilarang Cuti Akhir Tahun

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan larangan cuti ASN/PNS saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tetap berlaku meski penerapan PPKM Level 3 dibatalkan.

Tjahjo mengatakan keputusan membatalkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia saat libur Nataru tak akan mengubah larangan cuti abdi negara.

“Prinsipnya ASN/PNS tetap dilarang [cuti] walaupun pandemi Covid-19 berada di level satu,” kata Tjahjo saat dihubungi Indonesia.com, Rabu (8/12).


Kemenkes Targetkan Vaksinasi Lengkap Tercapai April 2022


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *