Keistimewaan Mobil Hagglund di Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru
Palang Merah Indonesia (PMI) menerjunkan dua unit mobil Hagglund BV206 ke lokasi erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). Berikut spesifikasi dan kemampuan kendaraan segala medan tersebut.
Hagglund merupakan kendaraan dengan roda rantai besi atau disebut trek yang mampu menembus berbagai medan rusak. Mobil ini biasa digunakan untuk mengevakuasi dan menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak bencana.
Tipe mobil Hagglund yang diterjunkan ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru adalah BV206.
Hagglund BV206 ini menggunakan mesin V6 2.800 cc milik Ford Cologne yang terhubung dengan transmisi otomatis 4 percepatan.
Kendaraan ini terdiri dari dua bodi yang memiliki empat roda besi dengan traksi luar biasa yang membuatnya mampu menjelajah berbagai medan rusak.
Secara umum, Hagglund dapat membawa hingga 17 orang (6 di kompartemen depan dan 11 di belakang), dan unit trailer dapat disesuaikan untuk aplikasi yang berbeda.
Kapasitas muatan total dari Hagglund adalah 2.250 kilogram di bagian depan dan 2.500 kilogram pada bagian trailer.
Hagglund BV206 awalnya dikembangkan oleh Hagglunds (sekarang bagian dari BAE Systems Global Combat Systems) untuk Angkatan Darat Swedia, namun kini banyak digunakan di lebih dari 37 negara untuk berbagai macam kebutuhan.
Kendaraan ini dirancang untuk membawa pasukan dan peralatan melalui medan mulai salju, dan tanah rawa di Swedia. Tekanan pada tanah dengan intensitas rendah memungkinkan BV206 untuk mengatasi berbagai kondisi sulit dan tidak merusak jalur yang dilaluinya.
Dalam operasionalnya saat mode amfibi mobil ini dapat mencapai kecepatan di air tenang hingga 4,7 kilometer per jam.
Sedangkan di jalanan mulus, mobil ini dapat melaju dengan kecepatan sekitar 55 kilometer per jam.
Hagglund BV206 memiliki panjang 6,9 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 2 meter pada bagian kompartemen depan. Kemudian pada bagian trailer hanya tingginya saja yang berbeda, yakni 2,1 meter.
Di Indonesia, Hagglund mulai digunakan pada bencana alam Situgintung, Tangerang dan bencana alam erupsi Merapi pada 2010.
(lnn/mik)