Kesaksian Warga soal Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru


Lumajang, Indonesia —

Wilayah Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, terendam banjir campuran air dan material lahar dingin erupsi Gunung Semeru, Lumajang. Berdasar kesaksian warga, kawasan ini mulai diterjang luapan material usai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin lusa, Selasa (7/12).

Salah seorang warga sekitar, Sarjumat (51), menyebut saat Jokowi berkunjung ke Jembatan Gladak Perak yang rusak, jalanan di kawasan Kamar Kajang masih bisa dilalui.

“Waktu Pak Jokowi ke sini itu masih bisa dilewati, belum ada apa-apa,” kata Sarjumat (9/12).

Namun setelah Jokowi pulang, hujan kemudian mengguyur kawasan itu serta area lereng Semeru, dari sore hingga malam hari. Air dan material lahar dingin kemudian perlahan naik ke Jalan Nasional penghubung Lumajang-Malang itu.

“Sorenya mulai hujan, air sudah naik sama batu-batu,” ucapnya.

Hal itu kemudian diperparah dengan hujan deras yang mengguyur kawasan Sumberwuluh sejak pukul 21.30 hingga nyaris tengah malam tadi. Air yang meluap bahkan bercampur material pasir dan batu.

Kini pantauan Indonesia.com di lokasi sekitar 50 rumah di Kamar Kajang telah terendam banjir dan material lahar dingin. Padahal sebelumnya, pada kejadian erupsi Semeru Sabtu (4/12) lalu daerah ini bukan wilayah terdampak langsung.




Banjir lahar dingin erupsi semeru Wilayah Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan CandipuroFoto: Indonesia/Farid Rahman
Banjir lahar dingin erupsi semeru Wilayah Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro

Saat ini, para warga yang tinggal di Kamar Kajang telah dievakuasi ke Posko Pengungsian di Kantor Kecamatan Candipuro.

Wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, diterjang luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Semeru. Puncaknya terjadi, Rabu (8/11) malam tadi. Bendungan yang dibuat petugas bahkan sempat jebol.

“Debit air tinggi malam tadi. Tanggul ini jebol, kami sempat sudah ditarik ke posko hanya tinggal beberapa orang di sini,” kata Afif, salah satu petugas TNI di lokasi, Kamis (9/12).

Aparat TNI sudah membangun bendungan untuk mengalihkan laju air sejak Selasa (7/12) malam. Saat itu hujan cukup deras mengguyur kawasan setempat sejak sore hingga malam hari.

6.022 Warga Mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat penambahan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Hingga Rabu (8/12) kemarin, jumlahnya mencapai 6.022 jiwa dan tersebar di 115 titik pos pengungsian.

“Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga yang mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).

Abdul mengatakan, saat ini sebaran jumlah pengungsi paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan total 2.331 warga.

[Gambas:Video ]

Kemudian di Kecamatan Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554, Sumbersuko 302, Lumajang 271, Pasrujamber 212, Sukodono 204 dan Kunir 127 orang.

Sementara sisanya berada di kecamatan Tekung 67 orang, Senduro 66, Padang 62, Jatiroto 59, Kedungjajang 50, Klakah 45, Yosowilangun 40, Rowokangkung 37, Ranuyoso 26, Randuagung 24, Tempusari 23 dan Gucialit 14 orang.

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini terus berupaya mengoptimalkan sejumlah pelayanan dasar bagi warga yang berada pengungsian. Misalnya penambahan kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel dan ruang yang lebih nyaman untuk warga.

“Terkait hal alokasi tempat pengungsian, posko masih mengidentifikasi fasilitas pendidikan yang aman dan dapat dimanfaatkan untuk pemindahan para penyintas,” tuturnya.

Selain itu, awan panas guguran erupsi Semeru juga merusak sejumlah sektor pemukiman dan peternakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Data sementara BNPB mencatat ada 2.970 unit rumah yang terdampak dan 3.026 hewan ternak.

Sementara itu, fasilitas umum yang juga terdampak antara lain sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, fasilitas kesehatan 1 dan jembatan rusak 1.

Berdasarkan data BNPB, per Kamis (9/12), total korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 39 orang. Sementara 13 orang warga lainnya dilaporkan masih hilang pasca peristiwa tersebut.

(frd, tfq/gil)

[Gambas:Video ]







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *