PAN soal Reshuffle: Kami Tak Pernah Menunggu
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku pasrah dengan wacana reshuffle Pemerintahan Joko Widodo. Hal ini terkait partainya yang disebut-sebut akan masuk jajaran kabinet menteri.
Zulhas mengaku tak pernah menunggu Presiden mengumumkan jajaran menteri barunya dalam isu reshuffle atau kocok ulang kabinet yang menguat baru-baru ini. Menurut dia, reshuffle sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden.
“Kita enggak pernah nunggu, enggak anu, biasa aja terus berjalan. Karena menteri itu kan amanah saja. Salah satu tugas perjuangan,” kata Zulhas kepada wartawan di kompleks Parlemen, Kamis (9/12).
Ketua MPR periode 2014-2019 itu menyebut hingga kini pihaknya masih berkomunikasi baik dengan Presiden. Ia menegaskan PAN akan tetap mendukung kebijakan strategis pemerintah sesuai hasil rakernas partai.
Ia menyebut sejumlah kebijakan pemerintah yang didukung PAN, di antaranya RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) revisi UU Cipta Kerja, hingga RUU Ibu Kota Negara (IKN).
“Ada juga IKN, kebijakan-kebijakan pemerintah, karena memang keputusan Rakernas kita memperkuat pemerintahan. Sekali lagi soal reshuffle itu hak prerogatifnya presiden,” kata dia.
Zulhas mengaku tak pernah berbicara dengan Jokowi terkait wacana kader partainya masuk jajaran kabinet. Namun, ia menegaskan PAN akan mengirim kader terbaik jika Presiden meminta.
“Kalau kader ditugaskan, kita untuk membantu pemerintahan namanya juga negara pasti kader terbaik akan diberikan,” kata dia.
“Saya ini mantan ketua MPR, mengerti betul paham betul kalau soal reshuffle itu, jadi itu jawaban saya,” tambah Zulhas.
Jokowi sebelumnya disebut-sebut bakal mengumumkan sejumlah nama baru di jajaran kabinet bertepatan dengan Rabu Pon, (8/12).
Sejumlah anggota parpol koalisi pemerintah menyebut reshuffle akan diumumkan Jokowi pada tanggal tersebut seperti biasa dilakukan presiden.
Namun, kabar tersebut melenceng. Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan Presiden saat ini tengah fokus menangani bencana erupsi Semeru yang telah menewaskan puluhan korban jiwa.
Wacana reshuffle memang terus menguat terutama pasca-pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa November lalu. Namun, pihak Istana juga membantah kabar tersebut.
“Setahu saya tidak ada rencana tersebut. Jadi, pokoknya semua menteri tetap bekerja seperti biasa, semua wamen tetap kerja,” kata Mensesneg Pratikno, Rabu (1/12) lalu.
(thr/pmg)