Mama Papua Wafat Diduga Korban Malapraktik: Kain Tertinggal di Perut
Seorang mama asal Papua meninggal dunia akibat dugaan malapraktik di Rumah Sakit Umum Charitas, Timika, Papua. Perempuan itu dikabarkan menahan rasa sakit setelah seorang dokter diduga memasukkan kain ke dalam perutnya.
Insiden ini viral di media sosial Facebook, lewat sebuah tulisan yang diunggah Emil E Wakei pada Minggu (5/12). Dalam tulisannya, Emil menyebutkan bahwa kasus ini bermula saat salah satu mama Pendeta Pakege Gereja GKII Hosana Petrosea hendak melahirkan anak di dalam kandungannya.
“Setelah sampai di Rumah Sakit Charitas Timika, dokter menyuruh operasi, hingga anaknya dilahirkan normal. Tetapi di dalam operasi itu dokter dengan unsur sengaja masukan setebal kain ke dalam perut hingga dijahit kembali,” demikian tulisan Emil dalam unggahannya di Facebook, sebagaimana dikutip Kamis (9/12).
Setelah tiga minggu kemudian mama itu menderita, diduga karena kain yang sudah dimasukkan ke dalam tubuhnya. Perutnya disebut menjadi kembung.
Kemudian, tiba-tiba, sepotong kain muncul keluar dari jahitan mama tersebut. Akhirnya, ia kembali dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan kain tersebut.
Dalam tulisannya, Emil E Wakei turut menyertakan sebuah video berdurasi 2.28 menit. Video itu terlihat seorang tenaga medis tengah menarik keluar kain tersebut dari dalam tubuh mama.
“Tetapi karena kain yang dimasukkan ke dalam perut sudah lengket dengan tubuh mama pendeta, hingga mama meninggal dunia kemarin lalu,” tulisnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Arry Pongtiku saat dihubungi mengaku sudah mendengar kasus tersebut. Menurut Arry, saat ini pihaknya bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua masih menginvestigasi dugaan malapraktik tersebut.
“Ya, saya sudah dapat dengar. Kemudian kepala dinas kami akan berangkat hari Sabtu (11/12) ke Timika. Dan sudah kirim Ketua IDI untuk melihat investigasi kebenarannya,” kata Arry saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (9/12).
Kendati begitu, Arry belum bisa bicara banyak mengenai kronologis kasus tersebut. Menurutnya, hasil investigasi kemungkinan besar baru akan keluar Senin (13/12).
(dmi/DAL)