Ogah Ikuti AS Cs, Prancis Tak Boikot Olimpiade Musim Dingin China
Prancis menyatakan tak akan mengikuti langkah empat negara lainnya untuk memboikot secara diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, pada Februari mendatang.
“Adapun untuk boikot diplomatik, Prancis tidak akan melakukannya. Olahraga punya dunia sendiri yang harus dilindungi dari intervensi politik,” ujar Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, kepada BFM TV, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/12).
Blanquer bahkan menyatakan bahwa Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu, akan menghadiri olimpiade itu. Meski demikian, ia tak menyangkal bahwa pelanggaran hak asasi manusia di China memang harus dikecam.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, lebih berhati-hati. Menurutnya, Prancis harus mengambil sikap yang sama dengan negara-negara Uni Eropa.
Ia pun mendesak agar Uni Eropa punya satu sikap dalam menanggapi isu boikot Olimpiade Musim Dingin ini.
Prancis menyampaikan posisinya setelah Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada mengumumkan akan memboikot secara diplomatik perhelatan olahraga tahun depan itu.
AS memang sejak lama bermusuhan dan bersitegang dengan China. Kali ini, AS menyatakan bahwa mereka bakal melakukan boikot karena serangkaian pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing.
Langkah itu kemudian disusul Australia, Inggris dan Kanada. Ketiga negara ini juga punya riwayat berkonflik dengan China.
Menanggapi boikot tersebut, China buka suara. Negara pimpinan Xi Jinping itu memperingati empat negara itu bakal menanggung akibat dari keputusan boikot yang menurutnya “salah” tersebut.
“Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada menggunakan platform olimpiade untuk memanipulasi politik adalah cara yang dibenci dan mengisolir diri, dan mereka akan membayar harga atas kesalahan yang dibuat,” ujar jubir Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbi.
(isa/has)