China Damprat 4 Negara hingga Israel Pamer Iron Wall



Jakarta, Indonesia —

China mendamprat empat negara yang akan melancarkan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, jadi salah satu berita hangat pagi ini.

Begitu pula berita soal komentar Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan rencana Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris boikot Olimpiade musim dingin Beijing secara diplomatik tidak penting.

Berikut berita-berita yang terangkum di kilas internasional dalam 24 jam terakhir:

China melontarkan peringatan keras bagi empat negara yang memboikot secara diplomatik gelaran Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Negeri Tirai Bambu menyatakan bahwa keempat negara itu akan menanggung akibat dari keputusan boikot tersebut.

“Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada menggunakan olimpiade untuk memanipulasi politik adalah cara yang dibenci dan mengisolasi diri, dan mereka akan membayar harga atas kesalahan yang dibuat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, seperti dikutip AFP, Kamis (9/12).

Wang melontarkan peringatan ini setelah empat negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris menyatakan memboikot Olimpiade Musim Dingin secara diplomatik.

AS merupakan negara pertama yang mengumumkan boikot itu pada Senin lalu. Negeri Paman Sam menyatakan bahwa mereka memboikot gelaran itu sebagai tanda protes atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah China.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya buka suara perihal ramai-ramai negara boikot diplomatik Olimpiade Beijing. Baginya, tindakan tersebut tak signifikan selesaikan masalah.

Prancis sejauh ini belum berencana ikut rombongan memboikot Olimpiade Beijing secara diplomatik.

“Anda bisa boikot total, dan tidak mengirim atlet, atau Anda mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat,” ujar Macron dalam konferensi pers.

Macron menyebut tindakan boikot diplomatis bersifat simbolis, tidak ada dampak yang terlalu penting. Ia menyebut bahwa Prancis mendukung hal-hal yang betul memiliki manfaat pada masalah yang tengah dihadapi.

Setelah sukses dengan sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome, Israel kini pamer tembok pembatas canggih Iron Wall.

Mengutip AFP, perlu tiga setengah tahun bagi Israel merampungkan pembangunan tembok pembatas canggih yang memisahkan antara Gaza dan teritori Israel.

Iron Wall tersebut dilengkapi dengan teknologi sensor bawah tanah, radar, dan kamera untuk mengantisipasi ancaman.

Israel terus memperketat blokade di Gaza sejak 2007 ketika islamis Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza Palestina. Negara zionis itu memperketat pelarangan pasukan barang-barang dan orang-orang dari dan ke jalur Gaza.

(tim/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *