Tenda Dibongkar, Imigran di Makassar Bersitegang dengan Petugas



Makassar, Indonesia —

Pembongkaran tenda pengungsiĀ imigran asal Afghanistan diwarnai keributan. Imigran dan petugas bersitegang di depan kantor UNHCR Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Para imigran menuntut agar mereka segera diberangkatkan ke negara tujuan setelah menetap di Indonesia selama 10 tahun.

Keributan itu terjadi ketika personel Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar berusaha menertibkan tenda-tenda darurat yang dibuat para imigran. Tenda itu telah berdiri selama dua pekan.

Petugas menilai tenda-tenda darurat tersebut mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat Makassar, sehingga pembongkaran pun dilakukan. Namun, para imigran tetap bertahan di lokasi, adu mulut imigran dengan petugas pun tak terelakkan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Makassar, Muhyiddin mengatakan Pemkot telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi Makassar dan UNHCR terkait aksi yang dilakukan para imigran tersebut sejak Oktober lalu.

“Secara aturan ini sudah menyalahi, aksi mereka sudah bermalam dan sudah hampir satu bulan berada di sini. Kita sudah koordinasi dengan semua pihak. Mereka menuntut ingin diberangkatkan ke negara ketiga,” kata Muhyiddin saat di lokasi, Senin (15/11) malam tadi.

Para imigran ini kata Muhyiddin ingin segera diberangkatkan ke negara tujuan mereka untuk mencari suaka. Namun mereka tidak bersabar sehingga menuntut UNHCR segera mengirim mereka ke negara yang menjadi tujuannya.

“Jika mereka mau bersabar, ini kan sisa menunggu. Tentu atas nama aturan pemerintah kota sudah mengganggu ketertiban kota,” tuturnya.

Muhyiddin menuturkan pihaknya telah berulang kali melakukan pendekatan persuasif untuk tidak melakukan aksi menginap di depan kantor UNHCR. Tapi, para imigran tidak mengindahkan teguran tersebut.

“Sudah kami jelaskan bahwa di Indonesia itu aturan untuk menyampaikan aspirasinya tidak boleh lewat dari pukul 16.00, tapi itu mereka langgar, bahkan sampai menginap mendirikan tenda-tenda,” jelasnya.

Hingga saat ini sekitar 80 orang imigran yang terdiri dewasa dan anak-anak masih bertahan di lokasi. Meski hujan deras mengguyur Kota Makassar, para imigran masih nekat bertahan.

(mir/pmg)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *