Imbauan Tak Mudik hingga Daerah Tutup Alun-alun



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan menyambut natal dan tahun baru (nataru) untuk mencegah peningkatan kasus positif Covid-19. Mulai dari penerapan PPKM hingga lokasi vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Jakarta.

Berikut perkembangan informasi seputar virus corona di tanah air yang dirangkum Indonesia.com dalam 24 jam terakhir

Penerapan PPKM Sesuai Level Daerah

Satgas Covid-19 menyatakan pemerintah tetap menerapkan pelaksanaan PPKM. Penerapan PPKM tersebut akan disesuaikan dengan level masing-masing kabupaten kota pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

“Pemerintah akan tetap melakukan pengendalian aktivitas masyarakat dengan beberapa pengendalian protokol kesehatan pada sektor aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti rangkaian ibadah dan perayaan tahun baru,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu, dikutip dari Antara.

Vaksinasi Anak di DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengatur konsep dan strategi vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, hal ini dilakukan seiring dengan keputusan pemerintah pusat terkait vaksinasi anak di bawah 12 tahun yang bisa dimulai 24 Desember 2021.

“Tentu kami bersyukur atas kebijakan yang diambil pemerintah pusat. Kami akan menyiapkan sebaik mungkin agar anak-anak kita bisa mendapatkan vaksin,” kata Riza di Bala Kota Jakarta, Jumat (10/12) malam, mengutip Antara.

Riza menyebutkan, persiapan itu harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena pelaksanaan vaksinasi ini tidak semudah pelaksanaan seperti pemberian vaksinasi untuk orang dewasa.

Yogyakarta Tutup Alun-alun dan Larang Pesta Saat Nataru

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menutup seluruh alun-alun di wilayahnya saat periode Natal dan Akhir Tahun 2022 nanti.
Pembatasan aktivitas warga termasuk melarang kegiatan pesta di mal demi meminimalisir potensi penyebaran Covid-19.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, secara prinsip untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 kala akhir tahun nanti pihaknya tentu akan mengacu Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021.

“Biasanya tahun baru, tempat-tempat tanah lapang itu kan dipakai untuk menyalakan kembang api. Tentu di situ akan jadi pusat berkumpulnya orang.” kata Aji di kantornya, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (10/12).

“Nah di situ sangat rentan terhadap kemungkinan ada klaster kembang api. Saya kira DIY akan mengikuti Inmendagri itu,” lanjutnya.

DPR Minta Warga Tak Mudik Saat Nataru

Komisi IX DPR mengingatkan warga agar tak mudik di masa Natal dan Tahun Baru lantaran ada ancaman gelombang ketiga Covid-19. Sementara, Presiden Joko Widodo membanggakan level rendah kasus Virus Corona.

“Meskipun sudah tidak ada level secara nasional, tentu kita tidak boleh lengah bereuforia tetap kita imbau untuk tidak mudik, tidak keluar rumah dengan mobilitas tinggi. Kita ingatkan bahwa WHO, epidemiolog [menyatakan] bahwa gelombang tiga ancaman serius buat Indonesia, terutama libur Nataru itu,” kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, dalam keterangannya, Jumat (10/12).

Kasus Harian

Pada hari ini, Sabtu (11/12) ada penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 32 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 190 kasus, dan 6 kasus meninggal baru.

Jika ditotal, kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 4.258.980. Dari jumlah itu sebanyak 4.109.865 orang dinyatakan pulih, 5.114 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.929 lainnya meninggal dunia.

Capaian Vaksin RI

Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Sabtu (11/12) Pukul 12.00 WIB tercatat, setidaknya 145.910.019 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 102.445.257 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 70,05 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 49,18 persen.

(cyn/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *