Kicau Mania yang Kembali Bergeliat di Semarang Usai PPKM Level 1



Semarang, Indonesia —

Setelah sempat vakum selama 1,5 tahun karena pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19, ajang lomba burung berkicau di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya kembali menggeliat.

Ajang pertama di saat ibu kota Jawa Tengah itu ditetapkan berstatus PKM Level 1 ini adalah Lomba Kicau Mania yang memperebutkan Piala Wali Kota Semarang. Lomba kicau mania itu digelar di Hutan Wisata Tinjomoyo, Gunung Pati, Semarang pada Minggu (14/11).

Ajang yang diumumkan sejak dua pekan sebelum hari-H itu pun mengundang antusiasme para pegiat kicau mania yang memang selama ini memendam hasrat untuk menunjukkan jagoan mereka dalam sebuah lomba.

Banyaknya peserta yang mendaftar membuat Panitia Penyelenggara harus menambah kelas, dari yang tadinya 26 kelas menjadi 31 kelas. Jumlah burung berkicau yang diikutsertakan dalam lomba mencapai setidaknya 1300 ekor.

Dalam ajan Lomba Kicau Mania, ada sebanyak 10 jenis burung yang dipertandingkan yakni burung love bird, anis merah, kacer, murai batu, branjangan, cucak hijau, cucak jenggot, pleci, kenari, dan cendet.

“Ini even pertama sejak pandemi 1,5 tahun lalu. Mungkin karena sudah rindu dan kangen nggak ada lomba, begitu muncul lagi langsung disambut antusias. Kita sampai nambah kelas, dari yang tadinya 26 kelas menjadi 31 kelas,” ujar Panitia Penyelenggara Christoforus Damar saat ditemui di lokasi lomba, Hutan Wisata Tinjomoyo Semarang, Minggu (14/11).

Peserta yang ikut Lomba Kicau Mania itu pun tak tak hanya lokal masyarakat Kota Semarang, namun juga luar daerah seperti Solo, Surabaya, Bandung, Tangerang hingga Lampung.

“Yang luar Semarang justru yang banyak. Ada dari Solo, Surabaya, Bandung, Tangerang dan Lampung. Mereka pada jalan darat bawa mobil isinya burung”, kata Damar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari menyatakan berdasarkan pantauannya Lomba Kicau Mania ini tetap menjalankan prosedur protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, pihak Panitia Penyelenggara tetap harus melalui beberapa perijinan acara.

“Dari awal kami tekankan untuk tetap prokes. Saya lihat ini bagus sekali. Panitia dan peserta wajib masker semua, dan tidak sampai muncul kerumunan. Perijinan acara pun telah dilalui dari Satgas Covid sampai ke Polri, jadi selalu prokes meski kita sudah level satu,” ungkap Indriyasari usai membuka acara.

Indriyasari menambahkan bila ke depan Lomba Kicau Mania akan dikolaborasikan dengan konsep pariwisata sehingga dapat diikuti oleh peserta keluarga.

“Tahun depan dibuat lagi tapi konsepnya kita satukan dengan pariwisata, jadi peserta bisa ajak keluarga. Eksplorenya bisa macam-macam untuk pariwisata”, terang Indriyasari.

Foto :
Suasana adu lomba burung Kicau Mania di Semarang, Minggu (14/11).

(dmr/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *