Militer Israel Izinkan Tentara Tembak Mati Pencuri Senjata
Pasukan MiliterĀ Israel (IDF) mengizinkan tentara negara itu untuk menembak mati pencuri dan penyelundup senjata dalam peraturan baru mereka.
Tentara IDF diizinkan melontarkan tembakan untuk kasus pencurian senjata dan amunisi dari pangkalan militer, kasus pembobolan di lapangan tembak dan pangkalan militer, pun juga upaya penyelundupan di sepanjang perbatasan Israel-Mesir.
Di masa lalu, tentara IDF hanya diizinkan menembak kala hidup mereka terancam, dikutip dari Times of Israel.
Walaupun demikian, aturan baru ini tidak memberikan kewenangan bagi tentara IDF untuk menembak mati setiap orang yang secara tak sengaja masuk ke lapangan tembak Israel. Aturan ini bertujuan untuk memberikan tentara akses menggunakan senjata mematikan dalam kasus tertentu.
Rekomendasi aturan ini disampaikan oleh Kepala Staf IDF, Aviv Kohavi, yang juga menandatangani perubahan aturan ini.
“Aturan keterlibatan (tadi) dikoordinasikan dengan penilaian terkini dari situasi dan tantangan operasional,” kata pihak militer Israel.
Aturan ini juga menuai pujian dari Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Ia mengatakan bahwa tentara IDF kini memiliki “kemampuan untuk membela diri mereka sendiri dan kami.”
Diizinkannya penggunaan senjata untuk tiga isu tadi, yakni pencurian senjata, pembobolan pangkalan, dan penyelundupan, merupakan tiga masalah yang tengah dihadapi tentara IDF dalam beberapa tahun terakhir.
Pangkalan militer di Israel selatan telah lama dilanda pencurian, khususnya di pangkalan pelatihan Tzeelim. Tak hanya senjata, barang-barang pribadi tentara cadangan IDF juga turut menjadi buruan pencuri.
Sementara itu, lapangan tembak Israel kerap menjadi markas pencurian. Alasannya, tempat ini tidak diberikan penjagaan yang ketat. Bahkan, lapangan tembak Israel sering menjadi tempat penanaman ganja.
Senjata dan amunisi yang dicuri dari pangkalan IDF dan lapangan tembak diyakini berkontribusi pada masalah senjata ilegal nasional negara itu, khususnya di komunitas Arab Israel.
Perbatasan Israel dan Mesir juga menjadi tempat penyelundupan barang ilegal, seperti senjata dan ganja. Beberapa waktu lalu, militer Israel sempat menggagalkan upaya penyelundupan narkoba senilai NIS 5 juta (Rp22 miliar) di sepanjang wilayah itu, menyita barang selundupan tetapi tidak melakukan penangkapan.
(pwn/bac)