China Larang Les Privat, Guru Bimbel Menyamar jadi ART
Jakarta, Indonesia —
Beberapa waktu lalu, pemerintah China melarang les privat dan bimbingan belajar beroperasi di negara itu. Larangan itu membuat para orang tua di China mencari tutor secara rahasia.
Beberapa guru privat pun harus menyamar sebagai asisten rumah tangga (ART) atau teknisi perbaikan listrik.
Salah satu orang dalam di bimbingan belajar Zhou Xia mengatakan bahwa permintaan orang tua terkait les privat ataupun bimbingan belajar masih tetap ada, dikutip dari Radio Free Asia.
“Mereka (pemerintah) telah melarang pusat pelatihan di luar sekolah dan bimbingan belajar sekarang, tetapi kebutuhan orang tua (untuk les) masih ada. Banyak guru yang kini mengajar secara diam-diam,” kata Zhou.
“Kebijakan (yang diterapkan) seharusnya mengurangi beban orang tua, tapi orang tua dan murid kini mengalami tekanan yang lebih besar dari pada sebelumnya,” tambahnya.
Orang tua kini mencari guru privat untuk mengajari anak mereka, entah secara online atau tatap muka. Beberapa orang mengandalkan koneksi pribadi.
Sementara itu, orang tua lain merekrut guru untuk datang ke rumah mereka dengan menyamar sebagai pembantu rumah tangga atau teknisi perbaikan listrik.
“Orang tua kini menghadapi tekanan yang lebih besar daripada sebelumnya, karena (sekarang) lebih sulit menemukan guru di pasar gelap, dan maka dari itu beban finansial (orang tua) semakin berat,” ujar Zhou lagi.
Zhou juga menyampaikan bahwa harga yang dibayarkan untuk guru les privat kini lebih mahal. Les privat di China kini membutuhkan biaya setidaknya 3.000 yuan (Rp6 juta).
Lanjut baca di halaman berikutnya…
Alasan China Larang Les Privat