Bakamla Amankan Kapal Penunggak Pajak Rp33 Miliar
Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengamankan kapal Nusantara Explorer di perairan Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Sabtu (11/12) lalu. Kapal tersebut belum menyelesaikan kewajiban pajak sekitar Rp33 miliar.
Kepala Bakamla Laksamana Madya Aan Kurnia mengatakan pihaknya menerima surat permohonan pengamanan aset sita dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan I berupa satu unit kapal.
“Saya menerima surat, intinya minta bantuan karena ada aset bergerak, atau kapal yang punya kewajiban pajak yang belum diselesaikan. Jadi ada kapal namanya Nusantara Explorer, kapal ini punya kewajiban pajak terhadap negara, tapi kapal ini melarikan diri tidak melaksanakan kewajiban,” kata Aan di Kantor Bakamla, Jakarta Pusat, Selasa (14/12).
Aan menyebut pihaknya sempat menelusuri pergerakan kapal tersebut. Pada 8-12 November 2021, posisi kapal Nusantara Explorer berada di Pelabuhan Bauan, Filipina.
Kemudian kapal Nusantara Explorer terdeteksi berada di Pelabuhan Changsu, China pada 18-27 November. Kapal tersebut termonitor masuk ZEE Indonesia pada 5 Desember.
Menurut Aan, pihaknya memperkirakan kapal tersebut melintas di sisi barat Kepulauan Anambas sehari kemudian. Pihaknya pun bergerak ke lokasi tersebut untuk mengamankan kapal Nusantara Explorer.
“Setelah kita periksa, kapal ini ternyata mau ke Madagaskar. Akhirnya kita amankan dan minggu kemarin kapal ini sudah kita kawal masuk ke Batam, dan proses ke pemerintah dalam hal ini ke Kemenkeu untuk selesaikan kewajiban,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan I Ainn Nursalim Saleh mengatakan bahwa kapal CS Nusantara Explorer masih dalam status sita sejak 24 Agustus 2021 silam.
“Aset bergerak ini sudah disita sebelumnya di Agustus 2021, namun untuk pembayaran kewajiban pajaknya, kita berikan kesempatan untuk berusaha, namun tampaknya ini sudah terlalu jauh kapal tersebut, padahal kewajiban pajaknya belum dipenuhi sebesar Rp33 miliar,” katanya.
(yoa/fra)
