Kepala BNPB Tinjau Rusun Nagrak dan Wisma Atlet Cek Kesiapan Karantina



Jakarta, Indonesia —

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau dua lokasi karantina maupun isolasi terpusat di Jakarta, yakni Rumah Susun (Rusun) Nagrak dan Wisma Atlet Kemayoran, Senin (13/12) lalu.

Kunjungan Kepala BNPB ini dalam rangka mengecek kesiapan tempat karantina maupun isolasi terpusat bagi pelaku perjalanan internasional, seperti Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Indonesia.

Suharyanto mengunjungi Rusun Nagrak dan Wisma Atlet usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR di Senayan pada hari yang sama.

Setibanya di Rusun Nagrak yang berada di bilangan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Suharyanto langsung melihat seluruh kesiapan baik dari sarana maupun prasarana hingga fasilitas yang nantinya akan digunakan untuk tempat karantina bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) maupun PMI yang harus menjalankan karantina selama 10 hari.

Pada kesempatan itu, Suharyanto juga menjelaskan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 akan menambahkan segala hal yang masih diperlukan, termasuk menyiapkan tenaga kesehatannya.

“Kasur dan perlengkapan di tiap kamar akan dilengkapi. Termasuk menyiapkan tenaga kesehatannya,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan bahwa rusun dengan kapasitas tempat tidur hingga 3.500 itu juga disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina apabila Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput tidak dapat menampung karena penuh.

Suharyanto yang juga menjabat Ketua Satuan Tugas (Satgas) itu memastikan bahwa Rusun Nagrak sudah siap beroperasi per Senin pekan depan.

“Untuk di Rusun Nagrak disiapkan beberapa tower untuk antisipasi pasien jika di Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput penuh,” kata Suharyanto.

“Rusun Nagrak itu ada 3.500 tempat tidur. Itu per Senin bisa dioperasionalkan,” imbuhnya.

Usai meninjau Rusun Nagrak, Suharyanto berlanjut menuju Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Meskipun data per Senin (13/12) pukul 18.00 WIB pasien yang dirawat sebanyak 125 orang dari kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur, Satgas akan mempersiapkan satu tower lagi untuk mengantisipasi potensi lonjakan kebutuhan akan kamar karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.

“Ditambah satu tower lagi untuk antisipasi lonjakan kebutuhan,” tutupnya.

(osc)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *