Mengenal NFT Metaverse Tour Syahrini yang Dijual
Jakarta, Indonesia —
Koleksi aset digital berupa Non-Fungible Token atau NFT Syahrini telah dijual di marketplace milik exchanger kripto terbesar di dunia, Binance. Koleksi yang dinamakan ‘Metaverse Tour’ ini diduga langkah awal artis itu masuk ke dunia metaverse.
Ada 18 ribu NFT yang bisa dibeli mulai 14 Desember 2021. NFT ini dikelompokkan menjadi berbagai kategori berdasarkan jumlahnya, seperti #Huss-Huss-Sanah sebanyak 3.240 NFT, #MajuMundurCantik 1.380 NFT, dan yang paling sedikit #CetarMembahana 5 NFT.
NFT adalah aset digital yang tercatat pada blockchain, pondasi mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Binance Coin. Beda dari mata uang kripto, NFT hanya bisa dicetak satu kali yang membuatnya pasti berbeda satu dengan yang lain, tak bisa diduplikasi, atau dibeli parsial.
Salah satu fungsi NFT yang sedang tren digunakan saat ini yakni sebagai aset karya seni digital seperti gambar, video, atau bahkan lagu. NFT dapat dijual dan dibeli pada marketplace dan harganya bisa sangat bernilai mengingat hanya ada satu di dunia.
Syahrini dalam unggahannya di Instagram mengatakan NFT pertamanya ini merupakan hasil kerja sama dengan NFT King Pro, Binance, dan Anak Gaul Jaksel.
“Saya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan bergabung dengan saya dalam My Metaverse, NFT pertama saya kini terjual hanya dalam beberapa jam setelah dirilis,” kata Syahrini dalam unggahannya, Rabu (15/12).
Berdasarkan unggahan itu terlihat satu NFT Syahrini seharga 20 BUSD atau nyaris US$20 (sekitar Rp287 ribu) telah terjual.
Metaverse
Syahrini terlihat tidak cuma ingin jualan NFT di Binance, tetapi juga beraktivitas di metaverse.
Menurut penjelasan Binance, ‘Syahrini yang punya 35 juta pengikut di media sosial telah mengumumkan bahwa dia juga akan menjelajah ke metaverse, mengadakan tur di game BSC (Binance Smart Chain) seperti Glory Planet, RARA, XWG, dan lainnya!’
Istilah Metaverse pertama kali muncul dari penulis sains fiksi Neal Stephenson di novel berjudul Snow Crash yang dirilis pada 1992.
Metaverse merupakan dunia virtual yang membawa internet menjadi terasa nyata, setidaknya dalam bentuk render tiga dimensi.
Metaverse menjadi tren di dunia saat ini usai Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta. Zuckerberg mendeskripsikan Metaverse yang ia ciptakan sebagai sebuah lingkungan virtual yang bisa dimasuki penggunanya, lebih dari cuma melihat layar.
Teknologi Metaverse ini akan melibatkan sejumlah pengembangan dari gabungan virtual reality (VR) dan sejumlah teknologi lain.
Teknologi Metaverse yang disajikan Meta disebut sebagai sebuah dunia tanpa batas, di mana orang-orang bisa saling berinteraksi secara virtual, melakukan pertemuan, bekerja, dan bermain.
Dunia virtual ini bisa diakses dengan menggunakan perangkat headset virtual reality, kacamata augmented reality, ponsel pintar, dan sejumlah perangkat lain.
Dikutip dari Associates Press, lewat Metaverse pengguna bisa pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, dan membeli atau mencoba pakaian digital.
Selain itu Metaverse juga disebut sebagai salah satu langkah perubahan bagi sistem work-from-home selama pandemi.
Pekerja bisa bertemu dengan rekan kerjanya secara virtual daripada hanya melihat di layar saat melakukan pertemuan daring dengan video call.
Selain itu ada juga tipe Metaverse yang menggunakan teknologi blockchain. Pada Metaverse tipe ini, pengguna bisa membeli lahan virtual dan aset digital lain menggunakan mata uang crypto seperti NFT Syahrini.
Analis Teknologi Terbaru, Victoria Petrock, menyebut hal ini akan melibatkan berbagai aspek kehidupan online seperti berbelanja dan media sosial.
“Ini adalah evolusi berikutnya dari konektivitas di mana semua hal mulai bersatu dengan mulis, kembaran semesta, sehingga kamu hidup di kehidupan virtual sama dengan hidup di kehidupan fisik,” katanya.
Horizon Workrooms