Di DPR Menkes Akui Laju Vaksinasi Alami Penurunan Sejak November 2021
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tren capaian vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan dalam enam pekan terakhir.
Budi mengatakan, penurunan itu terlihat dari capaian jumlah vaksinasi yang terus menurun tiap harinya. Ia menuturkan, hal tersebut kontras dibanding rata-rata vaksinasi pada Oktober kemarin yang mampu mencapai 2,5 juta dosis suntikan per hari.
“Begitu sudah tembus angka 200 juta dosis terasa sekali laju penyuntikan lebih lambat. Laju vaksinasi kita trennya menurun sejak November, dari hampir 2 juta suntikan per hari pada Oktober, sekarang hanya rata-rata 1 juta per hari,” jelasnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa, (14/12).
Kondisi ini menurut Budi dikarenakan hampir seluruh ibu kota provinsi yang daerahnya padat dan mudah dijangkau sudah tervaksinasi semua. Sehingga saat ini vaksinasi mulai masuk ke kota-kota sekunder yang lebih sulit dan lebih sedikit penduduknya.
“Jadi dari sisi efisiensi vaksinasinya tidak setinggi vaksinasi yang kota besar,” tuturnya.
Budi mengatakan, sampai saat ini, baru ada 13 provinsi yang sudah memenuhi target 70 persen suntikan pertama. Beberapa provinsi dengan jumlah penduduk banyak yang belum mencapai 70 persen suntikan pertama, merupakan; Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan.
Terkait itu, Budi mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar laju vaksinasi Covid-19 di beberapa daerah tersebut bisa dipercepat hingga akhir tahun. Sebab, laju vaksinasi di masyarakat menurutnya sangat bergantung pada pelaksana teknis di lapangan.
“Terus terang, ini sangat bergantung kepada kepala daerah. Jadi saya minta tolong kepada daerah, karena Kementerian Kesehatan tidak punya kemampuan eksekusi di lapangan sejak adanya UU Otonomi Daerah,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemenkes per 12 Desember, capaian vaksinasi tertinggi untuk dosis pertama dipegang oleh DKI Jakarta yaitu 135,59 persen. Di urutan kedua Bali 101,69 persen; lalu Yogyakarta 97,71 persen; dan Kepulauan Riau 93,89 persen.
Kemudian, Kalimantan timur 76,18 persen; Jawa Tengah 73,93 persen; Nusa Tenggara Barat 73,79 persen; Kepulauan Bangka Belitung 73,75 persen; dan Jawa Timur 73,24 persen. Selain itu Kalimantan Utara 72,21 persen; Sulawesi Utara 71,29 persen; Jambi 70,43 persen; dan Banten 70,07 persen.
(tfq/kid)