Skincare Vegan, Rawat Kulit Sembari Rawat Bumi



Jakarta, Indonesia —

Konsep vegan ternyata tidak hanya soal makanan. Urusan produk perawatan kulit alias produkĀ skincare pun juga bisa vegan. Pun kini skincare vegan pun makin diminati di samping skincare dengan bahan-bahan sintetis (bukan dari alam).

Ratih Permata Sari, Chief Product Officer (CPO) label skincare Base, bercerita skincare vegan bermula dari komunitas-komunitas yang peduli akan kelestarian lingkungan. Dengan gaya hidup vegan atau gaya hidup yang tidak melibatkan produk hewani, lingkungan lebih terjamin kelestariannya.

Pasalnya, produk hewani sejak awal produksinya meninggalkan banyak jejak karbon, area luas juga sumber daya maupun energi besar dalam pengolahan.

“Awalnya makanan, ternyata kemudian ya apapun yang bersentuhan di tubuh seperti personal care, sabun, sampo. Dari situ mulai ada perjalanan untuk mencari produk yang ramah lingkungan dan bahan baku vegan. Sejak saat itu masyarakat menyadari produk vegan lebih baik buat lingkungan,” kata Ratih dalam peluncuran produk terbaru Base di Terra, Jakarta Selatan, Rabu (15/12).

Berkaca dari pengalaman Base, konsumen produk yang awalnya usia 25 tahun ke atas, kini mulai bermunculan konsumen muda atau di bawah 25 tahun.

Ratih berkata, konsumen muda ini lebih melihat produk sebagai sesuatu yang utuh mulai dari bahan-bahan, produksinya, efektivitas, hingga pascapemakaian produk.

Gen Z, kata dia, juga membeli produk karena mendukung elemen pada suatu produk. Pada produk skincare vegan, pertimbangannya lebih pada kelestarian lingkungan sehingga produk skincare efektif menangani permasalahan kulit mereka tanpa menimbulkan masalah pada lingkungan.

Kemudian skincare vegan jelas menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Itu pun tumbuhan organik. Dalam produk Deep Sebum Control & Pore Clarifying Serum milik Base, misalnya, terdapat bakuchiol, Japanese knotweed dan mastic gum.

Bakuchiol termasuk bahan produk skincare yang belakangan jadi favorit. Manfaatnya beragam mulai dari mengatasi jerawat, antiinflamasi, hingga menyamarkan noda bekas jerawat. Ada pula mastic gum atau getah pohon damar wangi yang mengecilkan pori dan mengurangi sebum.

“Japanese knotweed, manfaatnya macam-macam, ada pengatur sebum, antibakteri dan mengurangi peradangan kulit wajah. Satu bahan manfaatnya tiga. Kalau yang [bahan] sintetik satu aja [manfaatnya]. Kalau tumbuhan, biochemical banyak, lalu yang dimanfaatkan bisa daun, batang,” jelas Ratih.

Sementara itu, Abelina Dini Fitria, dokter kecantikan, menuturkan ada beberapa alasan orang perlu mempertimbangkan untuk menggunakan produk skincare vegan yakni:

1. Ramah di kulit, produk skincare vegan memiliki reaksi negatif lebih sedikit daripada produk skincare berbahan dasar hewan. Ini berarti, saat kulit tidak cocok dengan produk, reaksi pada kulit tidak begitu parah.

2. Kadang baik skincare vegan maupun berbahan dasar hewan memiliki efektivitas hampir serupa. Namun jika melihat dampaknya terhadap lingkungan, tentu produk skincare vegan tidak mengganggu lingkungan.

3. Kandungan mineral lebih kaya dibanding produk berbahan dasar hewan.

(agn/agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *