Risiko Bagi yang Belum Vaksin
Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo menyebut ada risiko di balik individu yang belum vaksinasi dengan masuknya varianĀ Omicron atau varian baru Corona B 1.1.529.
Ia mengingatkan varian Omicron merupakan turunan dari virus SarS-CoV-2, yang tetap berisiko buruk pada masyarakat yang belum menerima vaksin.
“Omicron masih merupakan bagian dari SARSCoV2 artinya mereka yang belum divaksin tetap mengalami risiko lebih buruk daripada mereka yang sudah divaksin,” ujar Ahmad kepada Indonesia.com lewat pesan teks, Kamis (16/12).
Meski begitu, sejauh ini mayoritas yang terinfeksi varian Omicron memang bergejala ringan, namun bukan berarti tak ada temuan kasus kematian.
Kematian karena Omicron telah tercatat di Inggris. Varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan tersebut juga menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara.
“Sejauh ini mayoritas yang terinfeksi Omicron memang gejala ringan, namun tidak berarti tidak ada yang meninggal, klo ndak salah ada satu kasus omicron yang meninggal,” ujarnya.
Omicron dilaporkan sudah terdeteksi untuk yang pertama kali masuk Indonesia pada Rabu (15/12) malam.
Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12). Menurut Budi, pasien pertama itu berada di Wisma Atlet Jakarta.
Budi melaporkan pasien pertama itu merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta. Pada 8 Desember 2021, sample rutin diambil di wisma atlet kemudian dikirimkan ke Kemenkes untuk Whole Genome Sequences (WGS).
Ia memastikan pasien tersebut tanpa gejala jadi masih dalam kondisi sehat tidak ada demam dan batuk.
“Karena tes pertama 8 Desember, dan tes PCR kedua sudah negatif,” tegas Budi.
Lebih lanjut Budi memastikan bahwa pasien yang positif Covid dan Omicron itu sudah negatif setelah kembali dites PCR.
Kementerian Kesehatan juga mendeteksi lima orang probable Omicron. Pihaknya mendeteksi ada 5 kasus, dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat (AS) dan saat ini sedang diisolasi di Wisma Atlet.
Sementara itu, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menduga varian Covid-19 Omicron sudah menyebar di Indonesia sejak beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan Pandu merespons kasus pertama varian Omicron.
“Pasien itu kan diketahui tidak pernah keluar negeri. Artinya bisa jadi memang dari orang-orang yang karantina tetapi bisa juga dari lingkungan sekitar dia di luar Wisma Atlet,” kata Pandu kepada Indonesia.com, Kamis (16/12).
“Sehingga varian Omicron ini bisa jadi sudah ada di Indonesia sudah dari sebelum-sebelumnya, hanya saja baru terdeteksi sekarang ini,” lanjutnya.
(can/fjr)