Warga Terdampak Semeru Akan Direlokasi ke Lahan Perhutani Lumajang



Surabaya, Indonesia —

Lahan seluas 90,98 hektare di area Perhutani disediakan untuk hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga yang rumahnya terdampak erupsi Gunung Semeru.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) SK Nomor 1256/MENLHK/ SETJEN/ PLA:/12/2021 soal Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) yang berisi persetujuan penggunaan lahan milik Perhutani seluas 90,98 hektare.

“Insyaallah tempat tinggal akan dibangun, jalan juga akan dibangun. Kami harap warga tetap sabar dan menunggu. Jangan khawatir, kami akan menyelesaikan persoalan ini,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Surabaya, Kamis (16/12).

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan lahan itu terbagi di dua wilayah, yaitu Desa Sumberwujur, Kecamatan Candipuro; dan Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

“Allhamdulillah, bahwa surat keputusan (SK) dari menteri KLHK sudah diterbitkan. Dalam SK tersebut, telah disiapkan lahan 90,98 hektare di dua titik di Candipuro dan Pronojiwo, Lumajang,” kata dia, Jumat (17/12).

Khofifah menyatakan bahwa hunian para pengungsi erupsi atau kejadian Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru akan segera dibangun.

“Selalu yang para pengungsi dampak APG sampaikan adalah kepastian hunian mereka. Untuk di Candipuro dan Pronojiwo, pembangunan format huntap sudah bisa dilakukan, land clearing bisa segera dilakukan selesai turunnya SK dari menteri KLHK,” ujar dia.

Ia mengatakan bahwa proses pembangunan huntara bisa dimulai secepatnya. Jika cuaca baik, ia optimistis proses pembersihan lahan (land clearing) segera dilaksanakan.

“Karena alat-alat berat sudah ada di sana, milik PUPR, Kodam, Polda, bahkan Pemprov Jatim, agar bisa segera dibangun Huntara yang nantinya menjadi satu kesatuan dengan Huntap,” katanya.

Mantan Menteri Sosial ini berharap kepastian hunian ini dapat memberikan ketenangan bagi para pengungsi dan memberikan kembali semangat untuk dapat segera pulih kehidupan sosial serta aktivitas ekonominya.

“Semoga ini bisa memberikan ketenangan bagi pengungsi karena mereka punya kejelasan soal dimana hunian tetap akan dibangun untuk mereka. Untuk saudara-saudara yang tengah mengungsi agar tetap tenang dan jangan panik. Huntara Insya Allah segera dibangun setelah itu huntapnya,” tutupnya.

Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru per Selasa (7/12), erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah warga terdampak.

(frd/arh)

[Gambas:Video ]







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *