Ahli Nilai Tudingan Snowdrop Distorsi Sejarah Prematur



Jakarta, Indonesia —

Snowdrop termasuk drama Korea yang paling dinantikan tayang tahun ini. Drama tersebut menjadi debut Jisoo BLACKPINK sebagai bintang utama drama. Itu juga menjadi comeback Jung Hae-in setelah membintangi D.P di tahun yang sama.

Namun, nama-nama tersebut bukan menjadi satu-satunya alasan Snowdrop ramai diperbincangkan belakangan ini. Drama tersebut juga sempat dituding mendistorsi sejarah Korea.

Tudingan itu melahirkan petisi untuk menghentikan dan membatalkan rencana penayangan Snowdrop yang diajukan ke Kantor Kepresidenan Korea Selatan.

Petisi itu sudah muncul pada Maret 2021 bahkan di saat jTBC selaku saluran televisi yang memproduksi dan menayangkannya baru memberikan secuplik informasi mengenai drama tersebut.

Profesor Bahasa dan Sastra Korea dari Universitas Nasional Chungnam, Yun Suk-jin, mengatakan terasa prematur untuk menuding Snowdrop sudah pasti mendistorsi sejarah bahkan di saat belum tayang di layar kaca.

“Ini adalah masalah sensitif, tetapi sampai sekarang, kami memiliki terlalu sedikit informasi untuk menilai serial ini, yang bahkan belum menayangkan episode pertamanya,” kata Yun Suk-jin kepada The Korea Times Kamis (9/12).

Di sisi lain, tudingan distorsi sejarah juga muncul ketika jTBC merilis jadwal tayang Snowdrop beberapa pekan lalu. Netizen menilai drama itu mengagung-agungkan mata-mata Korea Utara.

Kemudian tudingan Korea Utara terlibat dalam Pemberontakan Gwangju 198- seperti yang diklaim Presiden Chun Doo-hwan saat membela penindasan mematikan pemerintahnya.

Meski menilai prematur, Yun Suk-jin tetap mengingatkan tim di belakang layar untuk tetap berhati-hati serta bertanggung jawab dalam proses kreatif, terutama ketika bersinggungan dengan sejarah.

“Tapi kebebasan artistik mereka juga harus dijamin,” sambungnya.

Lanjut ke sebelah…


Beda Kasus Snowdrop dan Joseon Exorcsit


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *