Anak Joe Biden Punya Saham Perusahaan yang Bantu China Tindas Uighur
Jakarta, Indonesia —
Anak Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Hunter Biden, disebut memiliki sekitar 10 persen saham di perusahaan China, Bohai Harvest, yang bantu menindas etnis minoritas muslim Uighur.
Bohai Harvest juga melakukan investasi di beberapa perusahaan China, yang dianggap kontroversial. Salah satunyaperusahanMegvii Technology Limited.
Pengawasan Aset Asing Kementerian Keuangan melaporkan, Megvii beroperasi di sektor teknologi pengawasan China dan mengendalikan perusahaan lain yang membuat perangkat lunak khusus guna mengawas etnis minoritas, termasuk Uyghur.
“Salah satu perangkat lunak AI semacam itu bisa mengenali orang sebagai bagian dari etnis minoritas Uighur dan mengirim alarm otomatis ke otoritas pemerintah,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan AS.
Perusahaan ini mendapat sanksi karena dianggap terlibat dalam penindasan dan pengawasan teknologi tinggi di Xinjiang pada 2019.
Megvii beroperasi di sektor teknologi pengawasan ekonomi China. Perusahaan ini memiliki atau mengendalikan Beijing Kuangshi Technology Co Ltd (Kuangshi), secara langsung atau tidak langsung.
Kuangshi telah mengembangkan dan menciptakan perangkat lunak khusus yang dirancang untuk melakukan kegiatan pengawasan etnis minoritas, termasuk Uyghur.
Megvii sendiri telah mengekspor perangkat lunak pengenal wajahnya ke negara ketiga, termasuk Thailand dan Pakistan.
Kini, publik dilarang membeli atau menjual keamanan tertentu yang berkaitan dengan kelompok tersebut, yang mana semuanya diberi label baru sebagai bagian dari kompleks industri militer China.
Pengacara Hunter Biden mengatakan, LLC Skaneateles milik Hunter, tidak lagi memegang saham di Bohai Harvest, meskipun menurut catatan publik klaim tersebut tak terbukti.
Tinjauan dokumen keuangan Bohai Harvest menunjukkan perusahaan itu memiliki akses ke investasi China senilai ratusan dolar, membuat jaringan rumit perusahaan cangkang dan anak perusahaan yang berbasis di China dan Pulau Cayman.
Menurut catatan bisnis China, anak presiden AS itu tampaknya masih memegang 10 persen saham ekuitas di Bohai Harvest. Namun, ada kemungkinan catatan tersebut masih belum diperbarui.
Tiga situs web bisnis China, yakni Baidu, Qixin, dan QCC, saat ini menunjukkan Skaneateles masih menjadi sponsor atau pemegang saham dengan investasi senilai U$464 ribu atau Rp6,6 miliar.
Sebuah selebaran Megvii menyatakan, dua anak perusahaan Bohai Harvest masing-masing menerbitkan 1,2 juta saham preferen seri C-2 di Megvii pada 2017.
Sementara itu pada 2020, masing-masing dari dua entitas Bohai Harvest sebagai pemegang total gabungan mencatat angka hingga 1,7 persen saham perusahaan pengawasan China.
Bantu Partai Komunis China Mengawasi Muslim Uighur