Mengenal Beda Songket Malaysia dan Indonesia



Jakarta, Indonesia —

Songket kini diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) asal Malaysia. Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (Motac) Malaysia menyebut songket dalam daftar Warisan Budaya Takbenda diharapkan bisa memotivasi generasi muda Malaysia untuk melindungi dan melestarikan songket.

“Pengakuan oleh UNESCO ini meningkatkan kesadaran untuk melestarikan warisan berbagai budaya di Malaysia. Ini juga akan memotivasi generasi muda untuk tertarik pada tenun songket,” demikian keterangan resmi yang dikutip dari Malay Mail.

Anda mungkin terkejut kenapa songket bukan dari Indonesia, melainkan Malaysia.

Sebenarnya songket merupakan kain yang ditenun dengan alat tenun manual. Keindahan songket terletak pada penggunaan benang emas atau perak yang membentuk ornamen tertentu.

Songket banyak ditemukan dalam budaya Melayu sehingga tidak heran Anda akan menemukan songket di Malaysia, Brunei, dan Singapura, selain di Indonesia.

Meski sama-sama dikenakan dalam momen khusus, perancang busana Ghea Panggabean menyebut songket di Malaysia dan di Indonesia cukup berbeda baik dari segi motif, warna maupun aplikasi padu padan.

Warna

Menurut Ghea, songket Malaysia rata-rata ‘one colour’ atau satu warna. Jadi kain memiliki satu warna dasar, kemudian terdapat dekorasi benang emas atau perak membentuk motif. Sedangkan songket Indonesia, warna kainnya beragam misal songket Palembang yang bisa memadukan dua warna plus corak benang emas pada satu kain.

Motif

Selain rata-rata satu warna, songket Malaysia biasanya menggunakan motif bunga-bunga. Sedangkan di Indonesia, songket memiliki beragam motif tergantung daerah.

“Kalau songket Palembang pakai benang emas yang berat dan banyak pengaruh motif dari India misal, ada [songket] Limar yaitu dengan teknik dobel ikat yang ada sentuhan tenunan songket benang emas sebagai kombinasi di ujung misal, pucuk rebung dan bintang betabur,” kata Ghea melalui pesan singkat pada Indonesia.com, Jumat (17/12).

Aplikasi padu padan

Di Malaysia, songket jadi unsur dalam busana formal dalam situasi resmi. Anda tentu kerap menemukan para pejabat Malaysia, khususnya pria, mengenakan kain bermotif di atas celana. Kain bermotif ini merupakan songket. Kain dikenakan layaknya mengenakan sarung (digulung di bagian depan).

“Pria sering mengenakan songket pendek sebagai busana resmi dipadu dengan kemeja dan celana panjang dengan warna senada dan topi seperti tanjak di Sumatera,” katanya.

Sementara anggota keluarga kerajaan biasanya mengenakan busana resmi songket secara menyeluruh, seperti gaya busana orang Melayu di Indonesia. Sedangkan untuk kaum Hawa, kebanyakan mengenakan setelan songket misal, baju kurung tenun songket dan sarung bawahan songket.

Kemudian di Indonesia, pria mengenakan songket dalam upacara-upacara termasuk pernikahan seperti di Sumatera. Ini juga disebut sebagai baju Duta Besar yakni setelan jas remi Teluk Belanga dengan celana panjang, songket, dan peci (kopiah).

“Sementara [wanita] di Indonesia mengenakan sarung songket dan selendang songket atau setelan dipadu dengan baju kurung atau kebaya panjang,” imbuhnya.

(els/asa)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *