Menlu Retno Temui Wakil Taliban di sela KTT Darurat OKI
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan perwakilan Taliban, Amir Khan Muttaqi, di Islamabad, Pakistan pada Sabtu (18/12).
Pertemuan Retno dan Muttaqi itu terjadi di sela-sela konferensi tingkat menteri darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas situasi Afghanistan.
Kepada Muttaqi, Retno berharap Taliban dapat memenuhi janji-janjinya saat mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu.
Salah satu janji Taliban adalah memerintah secara lebih terbuka, lebih inklusif, terutama dalam melindungi penegakkan hak asasi manusia seperti hak perempuan dan kelompok minoritas lainnya.
“Implementasi janji Taliban ini akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sebuah Afghanistan yang damai, stabil, dan makmur. Harapan itu juga secara khusus saya sampaikan pada saat saya bertemu dengan Mullah Amir Khan Muttaqi dari Taliban,” ucap Retno melalui keterangan pers melalui video pada Minggu (19/12).
Secara khusus, Retno juga mengungkapkan harapannya kepada Muttaqi mengenai penghormatan terhadap hak-hak perempuan termasuk di bidang pendidikan.
Ia juga mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari kerja sama pengembangan pendidikan dan pengembangan kapasitas untuk pendidikan perempuan di negara tersebut.
Sementara itu, pertemuan luar biasa Menlu OKI di Pakistan kemarin digelar merespons situasi kemanusiaan di Afghanistan yang kian memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan. Fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi, dan 70 persen guru tidak mendapatkan gaji hingga jutaan anak dikhawatirkan tidak sekolah.
Untuk itu, OKI, kata Retno, memiliki tanggung jawab moral dan mengambil langkah konkret untuk membantu Afghanistan.
Menurut Retno, OKI harus dapat memobilisasi dukungan dan resources untuk tangani krisis kemanusiaan di Afghanistan.
“Saya juga sampaikan bahwa dari semua laporan dan informasi yang saya peroleh…hanya ada satu kesimpulan yaitu bahwa situasi kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk,” ucap Retno.
(rds)
