Pakar Keselamatan Tanggapi Balap Liar ‘Legal’ di Ancol
Para pebalap liar kini punya tempat menyalurkan adrenalinnya di tempat legal yang disediakan pemerintah daerah Jakarta dan kepolisian di Ancol, Jakarta Utara.
Fasilitas ini juga didukung induk aktivitas balap di dalam negeri, Ikatan Motor Indonesia (IMI), yang menjelaskan lebih baik membina pebalap liar daripada memusuhinya.
Pemerhati keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu menanggapi positif kompetisi balap sepeda motor di Ancol yang difasilitasi Polda Metro Jaya, IMI dan Ancol.
Menurutnya aktivitas ini sangat baik untuk menekan aktivitas balap liar yang umumnya diramaikan anak muda dan usia produktif.
“Kebijakan ini balap liar akan berenti atau tidak ada lagi. Atau perilaku ngebut tidak ada lagi. Ada penurunan. Mereka pelaku [balap liar] ini anak muda yang berawal dari eksistensi dan jati diri. Mereka mungkin sudah pernah di sirkuit, maka mereka masih nyoba balap di jalan raya. Maka kita harus proaktif [memfasilitasi mereka],” ucap Jusri.
Jusri juga menambahkan alat pengaman berkendara harus lengkap untuk meminimalisir cedera saat balap berlangsung.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD Pembangunan Jaya Ancol menyediakan lahan di kawasan Ancol sebagai sirkuit drag race dan road race. Kegiatan balap di area ini dikatakan bisa digelar harian, mingguan, atau bulanan.
“Daripada memusuhi para pembalap liar, lebih baik kita merangkul mereka. Dibina secara baik dengan menghadirkan sirkuit berkualitas yang bisa diakses semua kalangan, serta memberikan berbagai pelatihan kepada mereka untuk meningkatkan bakat balapnya,” kata Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum IMI, dalam keterangan resminya.
Menurut Bamsoet, aktivitas balap liar yang berbahaya bagi pembalapnya dan juga masyarakat sering kali menjadi masalah sosial. Namun kata dia hal ini bisa diubah menjadi kekuatan sosial.
Dia juga menyebut balap legal bisa membuat Ancol menjadi semakin hidup dari efek berlipat ekonomi. BUMD Pembangunan Jaya Ancol juga disebut menyediakan lahan bagi UMKM di sekitar lokasi sirkuit.
“Menjadikan kawasan Ancol tidak hanya sebagai pusat hiburan dan kuliner, melainkan juga menjadi pusat olahraga dan modifikasi otomotif di Indonesia,” ucap dia.
Ancol sendiri dikatakan dipilih lantaran strategis dan infrastruktur pendukung lengkap sehingga hanya butuh sedikit tambahan fasilitas seperti pengaspalan serta sarana dan prasarana lain.
IMI disebut menyiapkan hingga 200 buah peralatan balap mulai dari helm, baju, hingga pelindung tubuh buat para pebalap liar yang bertanding di sirkuit Ancol.
Bukan hanya itu IMI juga akan memberi pelatihan dan teknik seputar balap oleh pembalap profesional.
“Salah satu event menarik yang akan dibuat adalah duel balap dengan anggota polisi maupun para pembalap anggota IMI. Jadi setiap hari antar sesama pembalap akan bertanding. Juaranya di akhir minggu, pada Sabtu malam, akan bertanding adu balap dengan salah satu personil kepolisian maupun pembalap IMI,” ucap Bamsoet.
Bamsoet juga menjelaskan ‘balapan legal’ untuk para pebalap liar ini akan mulai digelar pada 15 Januari 2022.
(fea/fea)