Jokowi Minta TNI-Polri Kawal Proyek Kawasan Industri Hijau Kaltara



Jakarta, Indonesia —

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat keamanan seperti TNI-Polri ikut mengawal pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Jokowi ingin proyek pembangunan di wilayah tersebut kondusif, sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi di kawasan itu.

Hal tersebut Jokowi sampaikan dalam groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).

“Saya minta kepada kapolda, kapolres, pangdam, kodim, gubernur, bupati kawal secara detail kawasan ini agar kondusif dan aman. Jangan sampai ada persoalan sekecil apapun,” kata Jokowi.

Ia juga meminta pemerintah daerah tak mempersulit izin terkait kawasan tersebut. Menurut dia, hal ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia serius membangun kawasan industri hijau.

“Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari pakai minggu, jam keluarkan untuk menunjukkan kita serius terhadap pembangunan kawasan ini. Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, ndak,” ujarnya.

Jokowi mengaku senang akhirnya Kawasan Industri Hijau ini mulai dibangun. Apalagi, kawasan industri ini akan menggunakan teknologi-teknologi mutakhir.

Kawasan ini akan memproduksi bahan-bahan industri seperti sodium iron, lithium iron, semiconductor, petrochemical yang semua turunannya akan menjadi bahan tekstil.

“Produk-produk lainnya, akan muncul dari sini green aluminium, solar panel, industrial silicon. Semuanya akan muncul dari Kalimantan Utara ini dan ini kerja sama besar antara Indonesia, investor Indonesia, Investor dari China, dari Uni Emirat Arab semuanya akan bergabung,” jelas Jokowi.

Jokowi juga berharap lokasi ini dapat menjadi Kawasan Industri Hijau terbesar di dunia. Saat ini kawasan itu dibangun di atas tanah seluas 16.400 hektare, dan targetnya akan diperluas menjadi 30 ribu hektare.

(dmi/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *