Cara Detoks Digital saat Libur Natal dan Tahun Baru



Jakarta, Indonesia —

Sejak pandemi Covid-19, sebagian besar orang lebih banyak terkurung dalam ruang digital. Berikut sejumlah cara untuk rehat atau detoks dari dunia digital kala libur Natal dan Tahun Baru.

Media sosial, menonton film, mendengarkan musik, belanja online, serta membayar tagihan menjadi bukti bahwa teknologi telah merasuki setiap aspek kehidupan.

Tidak hanya itu, baik sekolah atau kerja dari rumah, ponsel serta laptop rasanya tidak pernah jauh dari sisi. Begitu juga agar tetap terhubung dengan kerabat dekat yang mengandalkan fitur teknologi seperti video call.

Dengan ketergantungan tersebut, mungkin akan sulit untuk lepas sepenuhnya dari digital. Namun, dengan datangnya musim liburan Natal dan Tahun Baru, tak ada salahnya mencoba untuk rehat sejenak atau detoks dari dunia digital.

Berikut cara untuk mengurangi penggunaan teknologi di hari libur, termasuk saat Natal dan Tahun Baru.

1. Kunci atau jauhkan ponsel

Sebagaimana dilansir Metro UK, cara paling efisien untuk detoks digital adalah dengan menjauhkan atau mematikan ponsel, laptop, dan tablet Anda.

Simpan barang-barang tersebut di lemari atau area yang jauh dari penglihatan Anda.

Tentu, Anda memiliki opsi untuk mengaktifkan mode ‘jangan ganggu’, atau secara selektif mematikan notifikasi di beberapa aplikasi.

Namun, mematikan notifikasi untuk grup aplikasi tertentu adalah tugas yang cukup berat, dan dengan ponsel Anda yang masih ada di saku, selalu ada alasan untuk memeriksa Facebook atau Instagram, untuk membalas email, atau mengunggah foto.

Jika menjauh sepenuhnya terasa berat, Anda dapat mempertimbangkan untuk membatasi waktu penggunaan ponsel Anda. Misalnya, satu jam di pagi hari dan satu jam di malam hari.

Kendati demikian, penelitian menemukan bahwa cara ini akan sulit diterapkan karena kebanyakan orang akan menghabiskan lebih banyak waktu tanpa sadar dan menemukan lebih banyak alasan untuk online.

Jadi, solusi terbaik adalah simpan ponsel Anda di dalam kotak atau menyembunyikannya di suatu tempat. Ini menghilangkan tantangan mematikan notifikasi atau membatasi waktu ponsel Anda.

Pada awalnya mungkin agak berlebihan. Namun setelah beberapa saat Anda akan mulai merasakan manfaatnya, dan mungkin merasa lebih terbebaskan atau seperti beban terangkat.

Anda bahkan mungkin menemukan bahwa Anda ingin tetap terputus lebih lama dari ruang digital.

2. Buat perencanaan

Sebelum menjauh dari ponsel yang juga menjadi alat Anda berkomunikasi, pastikan menyalakan pesan, beri tahu kolega, klien, serta bos bahwa Anda sedang rehat.

Tidak hanya itu, Anda juga dapat memberi tahu teman dan keluarga sehingga Anda tidak akan stres karena mereka mencoba menghubungi.

3. Temukan hal positif

Karena teknologi telah dianggap sebagai ‘default’ dalam hidup kita, Anda mungkin mengalami beberapa kesulitan untuk memutuskan hubungan dengan dunia di mana biasanya terhubung 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Pada awalnya, memutuskan hubungan mungkin menimbulkan beberapa tantangan emosional yang cukup besar – seperti merasa stres, cemas atau frustrasi.

Namun, Anda bisa mengalihkan hal itu ke sesuatu yang lebih positif.

Misalnya, Anda bisa menjelajahi lingkungan sekitar yang jarang Anda ketahui, mengalami pertemuan tak terduga, hingga menjajal keterampilan baru.

Ya, Anda mungkin tidak akan dapat membagikan pengalaman Anda secara instan di media sosial, tetapi Anda akan memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan teman-teman atau keluarga daripada memeriksa tombol ‘likes’ atau membalas komentar di unggahan Anda.

(agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *