Kisruh Korban Perkosaan di Rokan Hulu Riau Mengaku Rekayasa



Jakarta, Indonesia —

Kasus dugaan perkosaan seorang perempuan oleh empat pria di Rokan Hulu, Riau, memasuki babak baru. Korban yang berinisial Z (19) memberi pengakuan bahwa dirinya tak diperkosa.

Z menyebut skenario pemerkosaan merupakan rekayasa suaminya, S. Dia pun mengaku menyesal, lantaran kasusnya, empat polisi dicopot dan dimutasi. Z didampingi kuasa hukumnya, Andri P Hasibuan dan Firnando Hutagalung, saat memberikan pengakuan itu.

“Saya meminta maaf kepada semuanya di Indonesia. Saya tidak tahu, tiba-tiba suami mukuli saya, bilang kalau saya pernah ada selingkuh sama Andika dan tiga pelaku lain,” kata Z di Pekanbaru, Riau, Selasa (21/12) dikutip dari detik.com.

Z mengaku suaminya merekayasa kasus pemerkosaan karena ada dendam kepada para pelaku. Alasan itulah diduga yang jadi penyebab S memaksa merekayasa kasus itu.

Z menyatakan semua cerita yang dilaporkan ke Polsek Tambusai Utara tidaklah benar. Bahkan dia mengaku dipaksa berbohong oleh suaminya, S.

“Suami semula ngajak keliling, kasih tahu, kalau ada polisi tanya bilang ‘ini tempat-tempatnya, penginapan, pondoknya’. Saya selalu diancam suami,” kata Z.

“Saya dipaksa. Saya tak mau terus-terusan dibilang orang pembohong, saya mengakui sama PH (penasihat hukum) karena sudah banyak orang baik sama saya,” imbuhnya.

Z pun meminta maaf kepada seluruh jajaran di Polda Riau, Polres Rokan Hulu, dan Polsek Tambusai Utara atas kegaduhan yang telah terjadi.

“Kepada semua pak polisi, Bapak Kapolsek, Kanit, saya minta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya dan suami saya. Tidak ada pemerkosaan,” kata Z menangis.

S yang juga berada di lokasi pun naik pitam mendengar pengakuan istrinya. S pun tak terima atas pengakuan istrinya, dan menduga sudah ada ancaman pada pasangannya itu. Ancaman itu diduga dari salah satu pelaku yang disebut ikut hadir dalam pertemuan sore ini.

S mengaku menjual seluruh hartanya untuk memperjuangkan kasus yang telah menimpa istrinya. Namun ia tak tahu tiba-tiba ada pernyataan dan klarifikasi terkait kasus tersebut.

“Saya nggak punya duit, saya jual semua harta untuk istri sama anak saya. Saya perjuangkan semua, tiba-tiba seperti ini, mending saya mati,” katanya.

“Saya berkorban semuanya, pelaku itu ada. Saya gerebek di rumah, kenapa begini jadi kesimpulannya,” lanjut S meninggalkan sang istri saat konferensi pers didampingi kuasa hukum.

Sebelumnya, dalam perkara ini, S dan Z melaporkan Polsek Tambuasai Utara tetapi malah mendapatkan intimidasi dari polisi. Akhirnya dua polisi di Polsek Tambuasai Utara, Kapolsek Tambuasai Utara, dan Kasatreskrim Polres Hulu dicopot. Sementara itu, perkara dugaan pemerkosaan itu ditarik ke Polda Riau pengusutannya.

Terbaru, tim Polda Riau dan Polres Rokan Hulu membongkar makam anak Z untuk diautopsi dokter forensik RS Bhayangkara, Sabtu (11/12). Terkait pernyataan terbaru korban, belum ada pernyataan dari Polda Riau.

Baca berita lebih lengkap di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *