Kata Dokter Soal Bahaya Benturan Kepala Yang Dialami Kiper Tornado FC



Jakarta, Indonesia —

Kiper Tornado FC Taufik Ramsyah meninggal dunia setelah menjalani perawatan kurang lebih empat hari akibat benturan di kepala saat berusaha menjaga gawang dalam laga Tornado FC vs Wahana FC di babak 6 besar Liga 3 2021 yang digelar di Stadion Universitas Riau, Sabtu (18/12). Taufik juga disebut sempat tak sadarkan diri setelah kepalanya terbentur dalam insiden itu.

Dokter Spesialis Saraf Haznim Fadhli menyebut salah satu organ paling penting di dalam tubuh manusia adalah otak yang berada di kepala. Ketika terjadi benturan yang cukup keras di kepala, otak akan menjadi salah satu organ yang terdampak.

Organ penting yang sangat vital yang ada di otak adalah batang otak, daerah otak tengah yang sempit dan dekat dengan lobang tengkorak bawah.

“Di situ terdapat banyak panel penting seperti pengatur pusat pernapasan dan jantung yang kalau tertekan karena benturan atau perdarahan hebat di dalam otak bisa menyebabkan henti napas dan henti jantung yang dalam lima menit tidak dikoreksi, akan meninggal dunia,” kata Haznim saat dihubungi Indonesia.com, Rabu (22/12).

Meski begitu, Haznim tidak bisa memastikan penyebab kematian Taufik yang disebut sempat tak sadarkan diri. Hal ini harus dijelaskan langsung oleh tim medis yang menanganinya langsung.

“Bisa juga diketahui melalui autopsi, idealnya memang dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pastinya,” kata Haznim.

Ancaman fatal benturan keras

Kata Haznim benturan keras memang bisa berakibat fatal. Ada ancaman perdarahan otak bila terjadi perdarahan dalam yang tidak terlihat, karena itu dokter umumnya akan melakukan observasi setidaknya 24 jam di IGD untuk memastikan tidak ada risiko perburukan setelah terjadi benturan.

Hal ini kata dia tetap dilakukan meskipun tidak ada luka yang jelas atau luka yang signifikan akibat benturan di kepala.

“Untuk cedera kepala serius yang mengarah ke perdarahan dalam (otak), biasanya dilakukan CT Scan kepala untuk melihat ada tidaknya perdarahan,” jelasnya.

Hanzim menyebut tanda bahaya yang paling penting dan bisa terlihat tanpa pemeriksaan medis adalah kesadaran pasien. Jika pasien sempat pingsan atau tidak sadarkan diri sesaat setelah benturan terjadi harus segera diantisipasi ada kerusakan bagian dalam organ.

“Dihitung, apakah sempat pingsan lebih dari lima menit walau kemudian sadar kembali. Dan perlu evaluasi lagi setelah 24 jam apakah sudah cukup aman untuk dipulangkan atau tidak,” kata dia.

Berikut beberapa masalah yang bisa dialami pasien ketika mengalami cedera kepala setelah terjadi benturan selain meninggal dunia.

1. Sakit kepala
2. Luka
3. Gegar otak ringan
4. Perdarahan hidung dan telinga
5. Perdarahan otak
6. Kelumpuhan
7. Gangguan penglihatan atau buta
8. Gangguan pendengaran
9. Amnesia
10. Kejang
11. Radang otak atau selaput otak
12. Gangguan menelan hingga berbicara

(tst/chs)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *