Evan Dimas Cadangan demi Taktik Misterius Indonesia


Jakarta, Indonesia —

Keputusan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong dengan mencadangkan Evan Dimas Darmono di beberapa laga Piala AFF 2020 (2021) disebut lumrah demi kepentingan taktik.

Evan Dimas yang menjabat kapten Timnas Indonesia tampil dua kali sebagai starter saat melawan Kamboja dan Laos. Namun, Shin Tae Yong justru diturunkan di babak kedua saat menghadapi lawan berat; Vietnam dan Malaysia.

Shin Tae Yong baru menurunkan Evan Dimas pada menit ke-49 saat melawan Vietnam di laga ketiga Grup B. Sedangkan lawan Malaysia, Evan Dimas dimainkan di menit ke-76 menggantikan Rachmat Irianto.

Keputusan Shin Tae Yong menyimpan Evan Dimas di bangku cadangan sempat mengundang perdebatan di media sosial. Namun, strategi tersebut malah berujung positif. Indonesia imbang 0-0 lawan Vietnam dan menang telak 4-1 atas Malaysia.

Mantan gelandang Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman, punya pendapat sendiri. Baginya, keputusan Shin Tae Yong mencadangkan Evan Dimas adalah lumrah dan demi kepentingan taktik.

“Menurut saya itu lumrah dan murni keputusan pelatih demi kepentingan taktik yang tak terbaca lawan. Bukan berarti pemain cadangan sama sekali tak ada fungsinya karena mereka punya tugas dan kemampuan masing-masing sesuai dengan keinginan pelatih mau main seperti apa,” kata Ponaryo kepada Indoesia.com, baru-baru ini.

Mantan pemain PSM Makassar dan Sriwijaya FC itu juga menuturkan, sepak bola bukan sekadar gengsi. Faktor strategi, psikologi, dan mentalitas tim menjadi bagian terpenting.

Ponaryo tak meragukan kualitas seorang Evan Dimas yang selama ini jadi langganan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Shin Tae Yong diyakini punya pertimbangan tepat untuk mencadangkan Evan.




Banner Testimoni

“Misalnya gini, ada bagus banget secara teknis individu, bisa dibilang sempurna secara kualitas. Tapi, kurang menunjang saat tim ingin bermain dengan taktik tertentu. Di situlah dibutuhkan keberanian pelatih mengambil keputusan.”

“Toh, saat Evan Dimas dimainkan di babak kedua, grafik permainan Indonesia malah lebih bagus dan hasilnya kita tidak kalah dari Vietnam dan sukses mengalahkan Malaysia dengan skor telak,” tutur Ponaryo.




Singapore's midfielder Izzdin Shafiq (L) fights for the ball with Indonesia's midfielder Evan Dimas Darmono (R) during the AFF Suzuki Cup 2018 football match between Singapore and Indonesia at the National Stadium in Singapore on November 9, 2018. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)Evan Dimas kapten Timnas Indonesia era Shin Tae Yong. (Roslan RAHMAN / AFP)

Pria yang pernah menjadi komentator tersebut juga tak heran jika Evan Dimas kembali dimainkan di babak kedua saat Indonesia lawan Singapura. Terpenting baginya adalah kebutuhan tim di atas segalanya.

“Saya tidak setuju dengan status pemain cadangan. Karena, semua pemain yang dibawa adalah sesuai dengan kebutuhan tim. Mau main lima menit atau semenit sekalipun, mereka punya kontribusi yang sama untuk tim,” ujar pria yang karib disapa Popon.

Keputusan Shin Tae Yong mencadangkan Evan Dimas memang bukan hal biasa. Terlebih pemain Bhayangkara FC itu didapuk sebagai kapten utama.

Ban kapten akan melingkar di lengan Asnawi Mangkualam jika Evan Dimas kembali diturunkan di bangku cadangan di pertandingan berikutnya.

Kendati demikian, Ponaryo yakin Indonesia mampu menyingkirkan Singapura jika skuad arahan Shin Tae Yong tampil konsisten, yakni bermain dengan semangat juang tinggi dan sesuai strategi pelatih.

Indonesia akan menghadapi Singapura pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020 pada Rabu (22/12). Tiga hari berselang, duel Indonesia vs Singapura bakal kembali digelar untuk memperebutkan satu tiket ke final.

[Gambas:Video ]

(jun/har)







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *